BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Harimau pemangsa salah seorang pekerja pabrik di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, diduga telah mengalami perubahan tingkah laku (inhabituasi) yang diindikasikan dengan selalu mendekat kepada manusia dan aktifitas manusia pemukiman.
Seperti yang diutarakan oleh Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, melalui Dian Indriati selaku Humas BBKSDA Riau kepada bertuahpos.com, Sabtu (9/2/2018), perubahan tingkah laku ini ditandai dengan semakin meningkatnya intensitas perjumpaan Tim Rescue dengan harimau tersebut di tempat tempat umum.
Dian juga menambahkan, perubahan tingkah laku harimau tersebut telah menjadi bahan utama pembahasan tim rescue.
“Evaluasi telah dilakukan oleh Tim Rescue yang dipimpin Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen KSDAE dan Kepala Balai Besar KSDA Riau tanggal 6 Februari 2018 yang lalu di Pekanbaru,” ujar Dian.
Dian juga menambahkan, akibat tingkah laku yang berubah, arahan telah dilakukan guna mengantisipasi segala kemungkinan terburuk. Diantaranya ialah meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat sekitar, serta menambah papan informasi pada jalur maupun lokasi penemuan jejak dimana harimau tersebut sering muncul.
Seperti yang diketahui, tim rescue yang ditugaskan untuk menangkap harimau tersebut kini telah memasuki hari ke-37. Namun hingga kini, harimau tersebut masih enggan untuk masuk ke dalam box (kotak) perangkap.
“Dari analisa perilaku harimau yang cenderung menghindari Box Trap, telah diusulkan untuk dilakukan penambahan box trap. Namun kali ini box trap terbuat dari bahan alami seperti kayu dan sejenisnya,” terang Dian.
Dian juga menambahkan, dalam setiap enanganan satwa, tim rescue selalu mengedepankan kesejahteraan (animal welfare).
“Setiap penanganan satwa, kami (BBKSDA, red) juga mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 48/ Menhut-II/2008 tentang Pedoman Penanggulangan Konflik Antara Manusia dan Satwa,” tutup Dian. (bpc9)