BERTUAHPOS.COM, JAKARTA – Harga minyak turun pada perdagangan Selasa (Rabu pagi) akibat pelaku pasar memperkirakan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) terus mengalami peningkatan.
Mengutip dari Xinhua, Rabu(22/4/2014), Departemen Energi AS mengeluarkan laporan bahwa persediaan minyak mentah Amerika mengalami peningkatan pada minggu lalu.
Dalam laporan tersebut, terjadi peningkatan cadangan minyak mentah sebesar 10 juta barel. Peningkatan tersebut merupakan kenaikan terbesar dalam 13 tahun terakhir.
Pada minggu ini, Departemen Energi AS akan mengeluarkan laporan kembali. Pelaku pasar mengharapkan laporan tersebut sejalan dengan laporan yang dikeluarkan pada minggu lalu.
Pelaku pasar berharap persediaan minyak mentah AS terus mengalami peningkatan setidaknya 3 juta barel.
Para analis memperkirakan, persediaan minyak mentah AS semakin mendekati 400 juta barel yang akan kemungkinan bisa membuat penurunan harga minyak mentah (bearish).
Penurunan harga minyak juga disebabkan berlanjutnya krisis di Ukraina. Sanksi Eropa dan AS yang baru terhadap Rusia atas Crimea diperkirakan dapat mengganggu ekspor minyak Rusia.
Rusia merupakan satu produsen gas alam terbesar kedua di dunia dengan produksi lebih dari 10 juta per barel pada Januari. Adapun ekspor minyak dan gas Rusia lebih dari 70% dipasarkan ke Eropa melalui Ukraina.
Para analis khawatir apabila Amerika dan Eropa terus memberikan sanksi yang lebih berat ke Rusia maka dapat menganggu ekspor minyaknya.
Harga minyak mentah jenis light sweet turun US$ 2,24 ke level US$ 102,13 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, harga minyak jenis Brent turun 68 sen ke level US$ 109,27 per barel.(Liputan6)
Â