BERTUAHPOS.COM – Industri makanan dan minuman memastikan akan menaikkan harga produk mereka pada tahun ini. Kenaikan produk makanan dan minuman bervariasi, namun rata rata kenaikan 10 persen.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman mengatakan, kenaikan produk makanan ini sudah direncanakan sejak tahun lalu (2013). Alasan utamanya, kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Penyesuaian BBM dan sebagainya kita tahun kemarin masih menahan tidak menaikkan harga. Kita memang ada komitmen dengan pemerintah. Sekarang harus naik,” ucap Adhi ketika konferensi pers di Kantor Kadin, Jakarta, Selasa (21/1).
Selain tertekan karena kenaikan harga BBM, industri makanan dan minuman juga dihantam pelemahan nilai tukar. Depresiasi rupiah hingga menyentuh level Rp 12.000 per dolar Amerika sangat berpengaruh pada pembelian bahan baku impor.
“Akhir 2013 kurs meningkat sudah lebih 20 persen, bahan baku banyak yang impor seperti concentrate jus, gula dan terigu itu 100 persen impor. Impor dalam USD. Jadi industri makanan dan minuman penyesuaian harga di 2014 ini,” tegasnya.
Adhi berharap masyarakat bisa menerima kenaikan harga produk makanan dan minuman. Sebab, industri saat ini sedang tertekan. Jika tidak menaikkan harga, maka industri harus bertahan di tengah margin negatif yang sangat merugikan.
“Industri makanan dan minuman harus normal. Kalau kita terus tumbuh margin negatif kita tidak bisa lagi bertahan. Kenaikan Sekitar 10 persenan penyesuaian harga. Sebenarnya ini tidak cukup tapi kita lakukan efisiensi di internal, masing masing perusahaan,” tutupnya.(merdeka.com)
Â