BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pasca hilangnya bencana kabut asap di Riau, kini masyarakat Kota Pekanbaru punya kesibukan lain. Yakni memperbaiki gorong-gorong disekitar rumah mereka, agar aliran air lancar.
Biasanya, saat intensitas curah hujan di Kota Pekanbaru mulai tinggi, maka tak sedikit wilayah yang akan tergenang air. Wilayah itu berada di area pemukiman padat penduduk.
Sejak jauh-jauh hari Badan Meteorologi, Klimtologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kota Pekanbaru sudah mewanti-wanti, dan mengingatkan, bahwa memasuki bulan November Kota Pekanbaru akan terpapar hujan dengan intensitas hujan yang cukup tinggi.
“Siap-siap, Mas. Takut paritnya melaup,” kata Juni, seorang pedagang di Jalan Kutilang Ujung, Kecamantan Tampan, Pekanbaru, Riau, sambil membersihkan selokan air di sekitar rumahnya.
Di wilayah tempat Juni bermukin dan berusaha membuka kedai harian itu, termasuk daerah dataran rendah. Sebab dari lokasi rumahnya, hanya beberapa meter saja tembus ke jalan SM Amin. Biasanya, jika hujan lebat mengguyur Kota Pekanbaru, area itu memang langgaanan banjir. “Wilayah sini, mungkin gorong-gorongnya kecil. Jadi tidak muat tampung air,” sambungnya.
Pria yang biasa disapa Pak Jun itu, bercerita, bahwa di lokasinya itu sering tergenang air, sebab kondisi areanya lebih rendah dibanding wilayah kota. Sisa air hujan, akan turun dan menggenangi gorong-gorong yang tersumbat.
Suatu hari, pernah terjadi banjir yang cukup besar. Hampir beberapa hari hujar turun, dan menggenari area di Jalan SM Amin. Beberapa rumah di wilayah itu terendam. Aktifitas warga terganggu. Mata pencaharian masyarakatpun mandek.
Selain diwilayah SM Amin dan Simpang Lampu Merah Tabek Gadang. Area yang juga mengkhawatirkan saat masuk musim hujan adalah di sekitar Jalan Garuda Sakti, masih di wilayah Kecamatan Tamapan. Area ini termasuk wilayah padan penduduk. Sebab banyak berdiri kos-kosan mahasiswa.
“Kalau hujannya deras dan lama, di sini banjir,” kata Rudy, seorang mahasisw di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, yang kebetulan bermukim di wilayah Gang Sepakat, Jalan Garuda Sakti Kecamanatan Tampan, Pekanbaru, Riau.
Masyarakat yang berada di wilayah ini, sejak jauh-jauh hari memanh harus waspada. Sebab genangan air yang masuk ke rumah, atau menggenangi jalan bisa bertahan hingga beberapa hari.
Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru Slamet Riyadi kepada bertuahpos.com, sebelumnya menuturkan bahwa kemungkinan November ini hujan baru akan rata mengguyur di wilayah Riau.
Dia mengatakan walau hujan turun, namun intensitasnya tidak seperti biasa. “Tapi hujan yang akan mengguyur, di bawah normal,” katanya. Untuk sebagian kawasan di Riau bagian Utara dan Selatan berkemungkinan diguyur hujan. “Seperti Dumai, Rokan Hilir, Rokan Hulu perkiraan turun hujan Jumat sore, kalau bagian Selatan kalau Minggu, atau Senin mendatang,” katanya.
Semestinya dalam kondisi normal hujan sudah mengguyur Riau di bulan Oktober ini. Namun dikarenakan musibah kabut asap dan ada pengaruh el nino menyebabkan musim hujan mundur.
Begitulah sekilas potret kondisi Kota Pekanbaru. Pada saat musim kering bencana kebakran hutan dan lahan sudah menjadi musim tersendiri, dan menyambangi Pekanbaru dengan kabut asap tebal. Sementra masuk musim hujan, masyarakat kembali harus waspada, sebab kapan saja banjir bisa melanda. Inilah Kota, yang oleh pemerintahnya disebut kota yang akan menuju metropolitan. (Melba)