BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Memasuki musim hujan akhir tahun, Riau siaga banjir dan tanah longsor. Hampir di setiap daerah di Riau rawan terhadap bencana itu. Bahkan di kawasan Kampar dan Rohul, ancaman bencana alam tidak hanya banjir, tapi juga tanah longsor.Â
Hal ini diakui oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, saat ditemui di Kantor Gubernur Riau, Rabu (29/11/2017). Dan Andi Rachman tahu, kalau penyebab utama bencana itu karena hutan dan lahan banyak yang rusak. “Saya tahu longsor dan banjir itu karena hutan, lahan juga dirusak,” katanya.
Setiap kali melakukan kunjungan ke daerah tersebut, dari pengajuannya, dia selalu memperhatikan di sekitar jalur lintas menghubungkan daerah tersebut. Memang diakuinya bahwa sebagian besar hutan dan lahan banyak yang rusak, sehingga tidak ada penyangga tanah, dan media serapan air.Â
“Apalagi kalau ada jurang. Gundul kawasan di pinggir jalan itu, jalan raya pun terseret ke bawah. Itulah kondisi yang kami lihat kemarin. Khawatir memang kalau kita lihat kerusakan di sisi kiri dan kanan jalan,” sambungnya.Â
Baca:Â Apel Siaga Banjir dan Longsor 2017, Ada 2 Kasus Korban Meninggal Dunia
Kondisi seperti ini juga serupa dengan wilayah yang berada di pinggir sungai. Data dari BPBD Provinsi Riau menyebut bahwa jumlah korban banjir meningkatkan termasuk titik rawan banjir di Riau juga meningkat setiap tahun. Namun Andi Rachman tidak menyebut berapa angka pastinya.Â
“Ini karena debit air meningkat, dan arus laju. Karena kondisi hutan di hulu sungai itu juga sudah habis,” katanya.Â
Terhadap kondisi ini, Andi Rachman sediri tidak memberikan gambaran pasti solusi yang ditawarkan pemerintah dalam penyelesaiannya. Dia hanya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan. Itu saja. (bpc3)