BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tak ada kapok-kapoknya para  gelandangan dan pengemis (gepeng) yang beraksi di jalanan Kota Pekanbaru. Seperti  gelandangan dan pengemis (gepeng) yang marah ketika petugas mengangkutnya dalam razia di sekitar Ramayana, Rabu (25/6/2014).
“Nggak malu kalian, orang buta di seret seret. Ngapa nggak yang sehat. Malu aku ngemis ini tahu kalian. Kalau bisa batu, makan batu aku, tahu kalian,” ujarnya.
Wanita yang tinggal di Bambu Kuning, Kulim ini mengaku sudah tiga kali kena razia satpol PP. “Tapi aku bisa kerja apa. Orang kayak aku ini seharusnya disayang, nggak malu kalian sama publik,” keluhnya di hadapan wartawan.
Nursia tidak mau mengatakan penghasilannya sekali ngemis. Ia hanya mengatakan bisa saja tak mendapat penghasilaan sepeser pun dalam sehari.
Seorang bocah usia SD, Huliman juga terjaring razia. Ia mengaku hanya menemani ayahnya saja. “Bantu ayah saja yang ngemis, ibu sakit jadi nggak bisa kerja,” tambahnya.
Dalam razia, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pekanbaru berhasil menjaring  beberapa gepeng di sekitar Ramayana, Pekanbaru.  Upaya ini sesuai instruksi walikota agar Kota Pekanbaru disterilkan dari gepeng dan anak jalanan.
Jelang memasuki bulan suci Ramadhan, Satpol PP kota Pekanbaru terus meningkat operasi untuk menertibkan gepeng dan anak jalan yang menggangu ketertiban masyarakat. “Sesuai dengan instruksi walikota, tiap gepeng maupun anak jalanan yang dijumpai langsung di angkut tanpa persuasif,” terang Kepala Seksi (Kasi) Operasional Satpol PP, Rice Maulana.
“Razia seperti ini akan terus kita tingkatkan, sehingga tidak ada lagi orang yang meminta-minta di jalan dan mengganggu kenyamanan masyarakat,” ungkap Rice.
Para gepeng tersebut kemudian didata dan diserahkan ke Dinas Sosial Provinsi Riau, sehingga bisa diberikan sanksi tindak pidana ringan. (riki)
Â