BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, mencatat bahwa Pekerja Seks Komersial (PSK) lebih sedikit mengidap penyakit HIV/AIDS dibanding orang dengan profesi karyawan swasta.
Kepala Dinas Kesehatan kota Pekanbaru, melalui Kabid Pengendalian Kesehatan Gustiyanti M Kes mengatakan, berdasarkan status pekerjaan, kasus HIV/AIDS yang paling banyak terjangkit yakni Karyawan Swasta ada 447 kasus, posisi kedua ada wiraswasta 384 kasus. Diposisi ketiga penjaja sex ada 189 kasus, keempat ada Ibu Rumah Tangga sebanyak 176 kasus, posisi kelima yang tidak bekerja ada 153 kasus. Selanjutnya pihak keamanan seperti TNI/Polisi/PP ada 50 kasus.
“Selama ini, kebanyakan masyarakat enggan untuk memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas karena tidak tau untuk melakukan cek maupun melakukan pengobatan dimana. Maka dari itu, kasus HIV/AIDS ini kita ibarat seperti fenomena gunung es,”ungkapnya.
Jika kasus HIV/AIDS meningkat yang ditangani oleh Diskes maka kinerja Diskes semakin baik. Namun jika jumlah penderita yang tidak diketahui jauh lebih banyak, ketimbang penderita yang terdata maka kinerja Diskes dipertanyakan.
Pihaknya mencatat berdasarkan data kumulatif sejak tahun 2000 hingga 2015 ada 1542 kasus Humas Immunodeficiency Virus /Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). Dengan rincian 803 kasus HIV dan 739 kasus AIDS. “Dari 1542 kasus HIV/AIDS, di tahun ini kasus HIV/AIDS yang kita data ada 238 kasus. Kasus ini meningkat dari tahun sebelumnya di tahun 2014 yakni 244 kasus.
Faktor resiko terjangkitnya HIV/AIDS ini melalui Heteroseksual sebanyak 1172 kasus, Homoseksual 91 kasus, Penasun 161 kasus, Perinatal 38 kasus, Tatto 2 kasus, LSL 74 kasus, Waria 1 kasus, Perempuan Pekerja seks 1 kasus. Tak hanya itu, dari 12 kecamatan yang ada di Pekanbaru ada lima kecamatan yang menjadi pantauan atau Hotspot Dinas Kesehatan Pekanbaru. Lima Kecamatan tersebut diantaranya Kecamatan Tenayan Raya, Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Senapelan.
“Lima kecamatan ini disinyalir penyebaran HIV/AIDS begitu cepat. Untuk meminimalisir kasus, kita lakukan sosialisasi melalui pengobatan yang kita sebar di 20 puskesmas dan penyuluhan dipuskesmas, kemasyarakat luas, kepada kelompok yg berisiko, limplet, penyuluhan ke anak skolah dan mahasiswa. Kita harapkan melalui kegiatan yang kita lakukan kesadaran mereka untuk melakukan cek kesehatan dilakukan. Karena mereka bukan dikucilkan melainkan dirangkul bersama-sama untuk melakukan penyembuhan,”imbuhnya.
Sedangkan PNS yang terjangkit HIV/AIDS ada 34 kasus, buruh kasar ada 20 kasus, Pelajar dan mahasiswa ada 35 kasus, supir 32 kasus, pelaut ada 9 kasus, Napi 26 kasus, Petani 10 kasus tenaga medis 6 kasus, non medis 7 kasus.
Pada momentum hari HIV/AIDS sedunia, angka yang ditunjukan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tentunya membuat miris. Kesadaran masyarakat di kota ini terhadap bahaya penyakit itu masih sangat sedikit. (melba)
Â