BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Penanganan darurat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, pada Jum’at (3/32017) mulai Pukul 19.00 WIB masih terus dilakukan.
Hujan deras sejak Kamis, (2/2/2017), sampai saat ini hujan msh berlangsung. Hal itu berdampak terhadap 12 titik banjir genangan di 7 Kecamatan dengan titik tertinggi dan terparah 1,5 meter di Kecamatan Pangkalan akibat meluapnya sungai Maek.
Selain itu, negara yang menghubungkan Sumbar – Riau terputus karena ada 9 titik lokasi kongsor di wilayah Kecamatan Pangkalan, termasuk akses menuju kota Kecamatan Pangkalan yang terkena banjir juga terputus seluruhnya di Kabupaten Limapuluh kota terdapat 13 titik longsor.
Dalam kejadian ini 8 mobil tertimpa longsor di Km 17 Koto Alam, Kecamatan Pangkalan (Jalan yg menghubungkan Sumbar – Riau) yang mengakibatkan sampai saat ini sementara diketahui 4 orang meninggal dunia.
“Tim gabungan BPBD Limapuluhkota bersama Polisi (Brimob), TNI, Basarnas, PLN, Dinas Sosial, Dinkes, Relawan berupaya membersihkan material longsor untuk menuju Kecamatan Pangkalan yang terdampak banjir. Pencarian dan evakuasi korban 8 mobil yang tertimpa longsor di KM 17 Koto Alam Kecamatan Pangkalan.
BPBD limapuluh kota juga telah menghubungi BPBD Kabupaten Kampar Riau untuk membantu penanganan banjir di Kecamatan Pangkalan dengan berusaha masuk melalui Riau tapi tidak dapat tembus, karena terhalang longsor.
Logistik dan bantuan seperti perahu karet untuk evakuasi belum bisa masuk ke wilayah Kecamatan Pangkalan karena terhalang 3 titik longsor besar lagi yg harus dibersihkan.
“BPBD Provinsi Sumbar telah mengirim 1 unit perahu dan masih tertahan longsor bersama tim gabungan,” ungkap Nasriyanto selaku Kalaksa BPBD Kabupaten Limapuluh Kota jum’at (3/3/2017) malam.
Kondisi terkini, PLN mematikan listrik di beberapa wilayah terdampak banjir sehingga sulit berkomunikasi, beberapa daerah mengalami blank spot sinyal, pendataan warga terdampak banjir terutama di Kecamatan Pangkalan belum dapat dilakukan dengan maksimal karena belum dapat tembus ke lokasi sehingga data jumlah KK/jiwa belum dapat terlaporkan.
Penulis : Eli Suwanti