BERTUAHPOS.COM, SIAK – Pasca kenaikan harga BBM subsidi, PLTD yang berada di Desa Temusai, Dusun Teluk Musahab, Kecamatan Bungaraya terpaksa tidak dioperasikan.
Pasalnya, kenaikan harga BBM yang naik membuat pengelola PLTD ini turut menaikkan tarifnya dua kali lipat dari harga sebelumnya. Akibatnya, banyak masyarakat yang tidak setuju dengan tarif baru tersebut. Sehingga, pengelola PLTD pun harus mematikan saluran listriknya.
“Ini benar-benar keterlaluan Mas. Masa iya, dulu beban PLTD Rp 100 ribu/bulan. Gara-gara BBM naik, sekarang beban PLTD juga ikut naik menjadi Rp 200 ribu/bulan, belum lagi kilomer KWH yang setiap bulannya juga nauk. Karena itulah masyarakat di sini merasa keberatan, sebab BBM naik hanya dua ribu rupiah tapi kenapa beban PLTD naik dua kali lipat,” ungkap Hendra Warga Temusai kepada wartawan, Kamis (4/12/2014).
Hingga saat ini belum ada solusi terbaik antara pengelola PLTD dengan masyarakat sekitar. Akibatnya, warga desa pun tak bisa menikmati lampu terang di malam hari.
“Kami hanya bisa berharap kepada instansi terkait agar segera mencarikan solusinya. Karena kami ini menginginkan desa kami bisa seperti biasanya,” harapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Yanto (41). Keberadaan PLTD ini sebenarnya benar-benaar membantu masyarakat untuk mendapatkan listrik. Namun ia juga keberatan jika tarifnya naik dua kali lipat.
“Ini tidak masuk akal. Kalau PLTD-nya nyala terus mungkin tidak masalah, ini sudahlah PLTD sering mati, ditambah lagi yang rumahnya jauh seperti di Dusun Temutun dan Tuasai, yang listriknya kembang-kempis hidup mati, apakah mereka juga akan bayar semua itu?,” keluhnya.
“Kita menghandalkan PLN pun belum juga di terealisasi sampai saat ini, sedangkan kita sudah daftar dan kita sudah punya nomer agendanya namun juga belum bisa diproses, lalu kami harus bagaimana lagi,” pungkasnya dengan nada kesal. (syawal)
Â