BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru membenarkan adanya kenaikan harga beras di pasaran. Namun kenaikan harga disebut tidak begitu signifikan.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman. “Tidak kita pungkiri ada kenaikan, tetapi tidak meroket, tidak setinggi itu kenaikannya,” tuturnya, Rabu (18/11/2015).
Irba mengatakan kenaikan beras di Pekanbaru imbas para pedagang memprioritaskan daerah kepulauan Riau, seperti Batam, atau Tanjung Pinang. Sebab pasca tidak bolehnya impor beras harga beras lokal di sana melonjak. “Asumsi saya begitu. Dan saya sudah hubungi kawan-kawan di Batam mereka bilang harga beras sudah dua kali lipat. Jadi kemungkinan beras untuk Riau dibawa ke sana,” katanya.
Namun pihaknya tidak bisa melarang hal tersebut. Dikarenakan berlaku hukum pasar. “Tetapi kita sudah koordinasi dengan bulog. Mereka menjamin stok beras aman sampai akhir tahun, dan mereka siap melakukan operasi beras,” katanya.
Pantauan kru bertuahpos.com, harga beras lokal terutama dari Sumatera Barat (Sumbar) naik drastis. Sebelumnya harga beras Mudik dijual dengan harga Rp 12.000/Kg kini naik menjadi Rp 14.000/kg, beras Ramos dengan harga jual awal Rp 12.000/Kg kini naik jadi Rp 16.000/Kg, Solok Rp. 12.500 kini naik jadi Rp 14.500/Kg.
Seorang pedagang di Pasar Cik Puan Pekanbaru, Yanti mengatakan saat ini kenaikan harga beras sekitar Rp 2000 sampai Rp 4000 per kilo gram untuk rata-rata semua jenis beras. “Kita mau gimana lagi dek, kami hanya berdagang, yang kasihan itu sama keluarga yang banyak anak, tak sanggup beli beras terpaksa makan beras bantuan pemerintah,” katanya.
Selain kenaikan beras lokal, kenaikan harga juga diikuti oleh beras Belida dan pandan wangi dengan kanaikan rata rata Rp 2000/kg. Namun merek Topi Koki harganya tetap Rp 10.500/kg. (Riki)