BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Waspada wabah virus Zika, Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau menganjurkan agar masyarakat di Riau untuk tetap waspada terhadap serangan virus itu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Andra Sjafril mengatakan, mengenali gejala virus tersebut hampir sama dengan gejala DBD. Diantaranta panas tinggi tak menentu.
Selain itu, dia menyebutkan wabah virus Zika bisa menular melalui nyamuk aides aegypti. “Orang yang terjangkit virus Zika akan merasakan gejala seperti sakit kepala, ruam di wajah, leher, lengan atas. Mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam dan nyeri punggung. Seperti gejala Chikungunya dan DBD,” katanya, Senin (01/02/2016). ( baca : Meski Belum Ada Laporan, Ibu Hamil Pekanbaru Harus Waspadai Virus Zika)
Selain itu, Andra menyebutkan jika virus ini menyerang pada ibu hamil, maka dipastikan janin yang dikandungnya akan cacat, dan dapat merusak jaringan otak si bayi. Hal ini tentunya akan sangat berdampak buruk bagi keturunan.
“Kami selaku Dinas Kesehatan Provinsi Riau hanya mengingatkan kembali. Sebab WHO telah mengumumkan untuk selalu waspada terdapa virus ini,” ujar Andra.
Hal yang memungkinkan bisa dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi atau pencegahan dari terjangkitnya virus ini, yakni dengan melakukan penyemprotan rutin racun nyamuk ke kamar, pada malam ataupun siang hari.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan disekitar rumah, agar cikal bakal munculnya nyamuk tersebut tidak berkembang biak.
Selain menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah, upaya untuk menjaga pertahanan tubuh harus tetap dilakukan. “Diusahakan mengkonsumsi makanan yang bersih dan panas,” sambungnya. “Selagi bisa, hindarilah minum es.”
Informasi terkait hadirnya virus itu di Provinsi Riau. Sejauh ini keterangan Andra, virus itu belum terindikasi di Riau. Namun demikian upaya untuk tetap waspada harus dilakukan. Berhubung informasi terakhir yang diterima, virus itu sudah muncul disalah satu daerah di tanah air. Andra menegaskan bahwa sejauh ini pihaknya hanya bisa memberikan intruksi sebatas himbauan kepada masyarakat.
Sementara itu, Fenny, seorang ibu dengan usia kandungan tujuh bulan mengatakan bahwa dirinya sejak awal sudah mejalankan intruksi sesuai himbauan dokter tempatnya bisa melakukan pemeriksaan kandungan.
“Rasa khawatir pasti ada. Tapi saya tetap melakukan himbauan dokter terutama menjaga kesehatan janin. Aalagi, kata dokter, virus itu memberikan pengaruh yang besar terhadap janin yang dikandung sang ibu,” sambungnya. (Melba)