BERTUAHPOS.COM, PANGKALAN KERINCI – Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan memastikan wilayahnya aman dan bebas dari penyakit difteri. Hal ini diungkapkan untuk memberikan ketenangan bagi warga, terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri yang terjadi di Padang, Sumatra Barat.
Â
“Alhamdulillah, sampai saat ini kita aman untuk penyakit difteri. Tapi kita tetap akan memantau melalui puskesmas yang ada,” terang Kepala Diskes Pelalawan, dr Endit kepada Bertuahpos.com di sela peresmian  Puskesmas inap di kecamatan Langgam kamis, (05/03/2015).
Â
Selama ini, pihaknya telah gencar mensosialisasikan pentingnya imunisasi bagi anak-anak dan bayi yang baru lahir di wilayahnya.
Â
Endit menjelaskan, difteri adalah suatu infeksi akut pada saluran pernafasan yang lebih sering menyerang anak-anak. Penularan difteri biasanya terjadi melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman ke orang lain yang sehat.
Â
“Penyakit ini bisa juga ditularkan melalui benda atau makanan yang terkontaminasi. Tetapi tak jarang racun juga menyerang kulit dan bahkan menyebabkan kerusakan saraf dan jantung,”katanya.
Â
Difteri sendiri termasuk penyakit saluran pernafasan bagian atas. Anak yang terinfeksi kuman Difteri setelah 2-4 hari biasanya akan mengalami gejala-gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas.
Â
Diantaranya anak akan merasakan demam tinggi + 38 C, nyeri menelan, pusing, tampak selaput berwarna putih keabu-abuan atau pseudo membran serta terlihat bengkak pada leher.
Â
“Karena itu, bagi masyarakat yang sehat harus menghindari kontak langsung dengan penderita difteri atau karier (pembawa) difteri. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah dan untuk penderita Difteri atau karier agar menggunakan masker sampai sembuh,” ujarnya.
Â
Soal pencegahan penyakit ini, Endit menjelaskan bahwa aktifnya posyandu serta gencarnya mensosialisasikan pentingnya imunisasi merupakan salah satu dari pencegahan wabah difteri pada anak-anak. Pasalnya, tiap anak-anak akan diberi kekebalan dengan cara melakukan imunisasi DPT/HB untuk anak bayi.
Â
“Imunisasi ini diberikan sebanyak 3 kali yaitu pada saat usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Kemudian imunisasi DT untuk anak usia sekolah dasar atau usia kurang dari 7 tahun yang diberikan diberikan satu kali. Lalu imunisasi dengan vaksin Td dewasa untuk usia 7 tahun ke atas,” tutupnya. (maulana)