BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Kota Pekanbaru, total memiliki 91 orang tim medis.
Seperti yang diutarakan oleh dr Dian Astuti, (Plt) Direktur RSD Madani Kota Pekanbaru, 91 tenaga medis tersebut terdiri atas beberapa tenaga medis. Seperti 21 orang dokter spesialis, 9 orang dokter umum, 3 orang dokter gigi, 27 orang perawat, 3 orang asisten dokter gigi, 11 orang bidan, 3 orang ahli gizi, 2 orang analis, 1 orang apoteker, 1 orang asisten apoteker, 1 orang fisioterapis, 1 orang rekam medic, serta 8 orang manajeman.
Kepada bertuahpos.com, Dian Astuti yang juga menjabat sebagai Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tersebut menjelaskan saat ini RSD Madani Kota Pekanbaru tergolong ke dalam rumah sakit tipe C.
“Sesuai dengan standar tipe C, jumlah tempat tidur pasien sementara ada 104 tempat tidur. Sementara kita masih mengoperasionalkan gedung A yang terdiri dari UGD dan poli spesialis,” ujar Dian.
Sementara menurut Azwan, selaku Ketua Tim Percepatan Operasional RSD Madani Kota Pekanbaru, saat ini ada beberapa pelayanan yang sudah bisa dimanfaatkan.
“Jenis pelayanan ada UGD 24 jm, pelayanan medic umum dasar, spesialis dasar (penyakit dalam, paru, uruologi). Ke depan akan ditingkatkan baik secara kualitas maupun kuantistas (poli bedah plastik dan poli akupuntur),” ujar Azwan.
Seperti yang diketahui, RSD Madani Kota Pekanbaru resmi mulai bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terhitung hari ini, Jumat (26/1/2018). Selain itu, untuk sementara masyarakat Kota Pekanbaru masih bisa berobat dengan gratis di rumah sakit yang terletak di Jalan Garuda Sakti KM2 tersebut.
Disisi lain, peresmian sarana publik ini menimbulkan banyak pertanyaan. Pasalnya, saat peresmian Walikota Pekanbaru Firdaus datang bersama pasangan calonnya dalam kontes Pemilihan Gubernur Riau. “Nah, kok datangnya bersama calonnya, ini kampanye atau apa? Datang seharusnya dengan wakilnya. Apa urusannya Rusli Effendi itu datang. Jadinya aneh, tidak profesional,” ujar Yulmatias menanggapi kehadiran Rusli Effendi.
Hal senada juga disampaikan Anggi terkait kehadiran sosok yang tak ada hubungan dengan Pemerintah Kota Pekanbaru. “Itukan calonnya, lah kok dibawa. Maksudnya mau kampenye ya. Menurut saya tak etis dan kurang elok.,” ketusnya. (bpc9)