BERTUAHPOSCOM, SIAK – Pada rapat paripurna DPRD Siak pekan kemarin, sejumlah fraksi mengkritisi program Pendidikan di Kabupaten Siak banyak yang tidak terealisasi. Adapun fraksi yang mengkritisi rendah realisasi program tersebut diantaranya, Fraksi PAN Plus, Fraksi Gerindra dan Fraksi DPKS.
Â
Menjawab kritikan tersebut, dalam rapat paripurna DPRD Siak Selasa (7/4/2015), Wakil Bupati Alfedri mengatakan, program wajib belajar pendidikan Dasar sembilan tahun pada kegiatan pengadaan buku dan alat-alat tulis memang hanya teralisasi 13,15 persen.
Â
Namun hal itu dikarenakan pada tahun pembelajaran 2014/2015 yang direncanakan, akan diberlakukan kurikulum 2013 secara menyeluruh untuk semua jenjang pendidikan. Namun setelah Permendikbud nomor160 tahun 2014 menjelaskan bahwa sekolah yang telah melaksanakan kurikulum 2013 selama 3 semester dapat melanjutkan kurikulum 2013. Sedangkan yang masih satu semester  kembali menggunakan kurikulum 2006.
Â
“Oleh karena itu pengadaan buku tahun 2014 hanya diperuntukkan  kepada sekolah sasaran yang melaksanakan kurikulum 2013,” terangnya.
Â
Alfedri menambahkan, untuk kegiatan olimpiade olahraga siswa yang terealisasi 11,34 persen, disebabkan adanya beberapa cabang lomba yang dilaksanakan ditingkat provinsi serta sebagian besar dananya telah dibiayai oleh pemerintah Provinsi Riau.
Â
“Sedangkan untuk progam peningkatan mutu pendidikan, sebagian besar dananya dialokasikan untuk pembayaran honorium  instruktur yang dibayarkan sesuai dengan total jam kerjanyam” tandasnya.
Â
Diberitakan sebelumnya, Fraksi PKS dan Gerindra Sesalkan Program Pendidikan Siak Banyak yang Tidak Terealisasi. (Klik: http://bertuahpos.com/berita/fraksi-pks-dan-gerindra-sesalkan-program-pendidika.html ) (syawal)