BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Yefni (52), seorang petani di Jorong Kuranji, Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Propinsi Sumatera Barat, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Wanita dua anak ini diketahui sudah tergantung di kamar rumahnya Senin (18/9/2017) sekitar Pukul 12.15, saat orangtuanya Yur (70) pulang dari sawah.
Ketika itu Yur mendapati pintu rumah terkunci. Sehingga Yur mengintip dari pentilasi kamar milik Yefni. Bak disambar petir, ketika Yur melihat anak tercintanya tergantung pada seutas tali dilehernya.
Seketika itu, Yur meminta tolong kepada tetangga dan masyarakat sekitar. Kabar kematian Yefni dengan cara gantung diri seketika menyebar hingga luas. Masyarakat sekitar kaget, seakan tak percaya jika wanita pekerja keras itu nekat gantung diri.
“Awal tahunya setelah orangtuanya pulang dari sawah. Kemudian pintu rumah terkunci, akhirnya dia mengintip di pentilasi, saat itulah dia melihat anaknya sudah tergantung,” cerita Pj. Walinagari Guguak VIII Koto, Kecamatan
Guguak, Nitalya Samsir kepada awak media.
Disampaikannya, kuat dugaan Yefni nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, karena penyakit diabetes yang dideritanya sejak lima bulan terakhir. Bahkan tiga jari kakinya sebelah kanan sudah diamputasi, namun penyakit diabetes dikakinya sudah semakin menghitam.
“Ibuk Yefni orangnya pekerja keras, dia selalu bekerja kesawah, ladang dan kebun. Tapi sejak penyakit diabetes yang dideritanya membuat dia menghabiskan waktunya dirumah. Diduga Yefni pesimis akan kesembuhan penyakit diabetes yang membuat dirinya tidak bisa lagi bekerja, padahal dia adalah sosok pekerja keras,” sebut Pj Walnag.
Posisi korban saat ditemukan dengan tali mengikat dileher dengan
posisi kaki kanan tertekuk diatas kasur tempat tidur dan kaki kiri
menyentuh lantai, seperti orang tengah berdiri.
Kapolsek Guguak, AKP Aknopilindo, tiba dilokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selain itu juga petugas medis melakukan autopsi ringan.
“Hasil sementara dengan autopsi ringan tim medis, tidak ditemukan
tanda-tanda penganiayaan. Kita menduga ini adalah murni bunuh
diri,” sebut Kapolsek kepada wartawan.
Camat Guguak, Fidria Falla menyebut Yefni sehari-hari biasanya bekerja sebagai petani. Namun sejak beberapa bulan terakhir dirinya tidak bisa berbuat banyak karena penyakit diabetes yang dideritanya. (bpc15)