BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Berbagai kalangan pesimis iklan bahaya merokok dengan menampilkan gambar seram bisa mengurangi jumlah perokok aktif. Seperti yang diketahui teks merokok membunuhmu yang berdampingan dengan gambar seram.beredar di papan reklame maupun iklan televisi. Itu dikarenakan pemerintah mengeluarkan PP 109 tahun 2012 mengatur tentang pemasangan gambar menyeramkan dari efek yang ditimbulkan oleh rokok.
Rencananya, PP tersebut akan mulai berjalan efektif bulan Juni 2014. Dan gambar yang dipakai sekarang pria berkumis menghembuskan asap rokok dan dibelakangnya ada bayang tengkorak. Dosen Design Grafis, UIN Suska Riau Yudi Martha Nugraha menilai iklan tersebut masih belum kuat menampilkan resiko merokok. “Kalau dilihat dari aspek desain komunikasi visual iklan rokok membunuhmu sangat tidak menarik dimulai dari segi estetika desain,” ujarnya Selasa (21/01/2014).
Karena menurutnya iklan dengan gambar pria tanpa pakaian yang sedang merokok dengan background dua tengkorak yang sepertinya tertawa, malah menimbulkan kesan lelucon. “Pesan yang disampaikan tidak mengena,” ujarnya. Namun tagline merokok membunuhmu itu akan sangat tepat bila disandingkan foto fisik yang terkena dampak dari kebiasaan merokok. Ia membandingkan iklan kampanye rokok di negara tetangga seperti malaysia, lebih tegas dengan mencantumkan dampak dari merokok. “Efektifitas sebuah iklan tergantung pada sasaran. Dengan menunjukkan foto paruparu yang hancur, gigi yang rusak, bibir yang hancur dikarenakan merokok, maka para perokok akan langsung menangkap pesannya,” tambah Yudhi.
Selain itu iklan visual adalah sebuah pesan agar target penerima pesan yang dituju bisa berfikir cepat setelah melihatnya. Mengenai ukuran dan komposisi iklannya juga tidak simetris. “Mungkin karena aturan yang diberlakukan tidak menjelaskan komposisi pembagian penempatan layoutnya.” Baginya iklan rokok harus memberikan efek jera. Sehingga bisa menurunkan penjualan rokok dan pengkonsumsinya. Yudhi menambahkan pemerintah dan pengusaha rokok tak perlu pusing soal pendapatan industri rokok berkurang. “Karena rokok merupakan ancaman keberlangsungan hidup bagi para generasi penerus bangsa,” tutupnya (Riki)