BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Pemprov Riau kemungkinan besar akan melakukan kajian lebih lanjut terkait pengurangan Dana Bagi Hasil (DBH) yang dikurangi.
“Untuk potensi yang sudah ada akan digali lebih dalam,” kata Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman, Rabu (08/04/2015).
Pengurangan Dana Bagi Hasil (DBH) Minyak dan Gas (Migas) untuk Riau tidak tanggung-tanggung. Angkanya mencapai Rp 1,7 triliun.
Andi mengaku Pemprov Riau kewalahan untuk menutupi ini. Sebab menurutnya, selama ini pendapatan Riau cukup banyak mengandalkan dana DBH tersebut. “Jumlahnya besar, mau ganti dari mana,” ujarnya.
Andi hanya bisa berharap agar beberapa bulan kedepan harga minyak dunia kembali membaik. Dengan demikian bisa saja DBH Migas untuk Riau kembali meningkat.
Sementara ini, Pemprov hanya bisa mengerahkan satuan kerja (Satker) untuk bekerja lebih ekstra, agar pendapatan asli daearah bisa dimaksimalkan. Bisa saja dalam bentuk intensifikasi dan diversifikasi pendapatan asli daerah. “Terutama untuk sektor yang tidak tergarap,” ujar Andi.
Menurutnya inilah tugas berat yang harus ditanggung Pemprov Riau. Terutama Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Riau. “Tugas Dispenda sudah tidak ringan lagi,” sebutnya. (melba)