BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Bekerja sebagai penjaga taman pemakaman umum (TPU) bukanlah pekerjaan yang mudah. Hal tersebut dirasakan oleh Miswandi selaku Koordinator Lapangan TPU Payung Sekaki Pekanbaru.
Kepada bertuahpos.com, Miswandi secara blak-blakan mengatakan dirinya selalu menjadi kambing hitam jika terjadi suatu hal terhadap makam yang ada.
“Sering, udah sering kena marah sama keluarga pemilik makam. Padahal makamnya rusak bukan karena disengaja, tapi karena faktor alam,” ujarnya saat ditemui, Minggu 23 Desember 2018.
Namun meski Miswandi tidak mempermasalahkan seringnya keluarga pemilik makam memarahinya beserta teman-teman penjaga pemakaman lainnya, dirinya berharap agar masyarakat bisa memahami pekerjaan penjaga makam yang dianggapnya tidak bisa sembarangan.
“Siapa bilang jadi penjaga makam mudah? Apalagi saat ada yang baru dimakamkan, pasti kami yang siaga semalaman. Apa pihak keluarga tahu? Pihak keluarga biasanya hanya tahu kalau sudah terjadi kenapa-kenapa,” keluhnya.
Apalagi menurut Miswandi, gaji seorang penjaga pemakaman tidak sebanding dengan waktu yang lebih banyak dihabiskannya di areal pemakaman.
“Gaji kami gak seberapa. Padahal waktu kami lebih banyak disini (bekerja menjaga makam) ketimbang bersama keluarga kami (di rumah),” tuturnya.
Meski mengaku banyak masyarakat yang sering menilai pekerjaannya rendah, Miswandi mengatakan beberapa masyarakat lainnya justru menaruhkan kepercayaan lebih kepada dirinya untuk menjaga makam salah satu anggota keluarganya.
“Bahagianya kalau kita bisa dapat kepercayaan keluarga pemilik makam. Kadang ada yang selalu menelpon kami bertanya kabar makam keluarganya. Saat kami bilang makam keluarganya sudah rapi dan bersih, keluarganya senang, dan alhamdulillah kami juga turut senang,” pungkas Miswandi. (bpc9)