BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAK – Akhir-akhir ini LGBT sudah menjadi hot isu diberbagai kalangan. Sehingga bagi kabupaten dan kota sudah harus mengambil sikap dalam hal ini. Jamaludin Selaku Asisten 3 menanggapi bahwa LGBT adalah perilaku tercela dan menyimpang sehingga hal ini harus diantisipasi sebelum semakin marak perkembangannya.
Dalam hal ini Kahmi (Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) bekerja sama dengan MUI mengadakan Diskusi Ilmiah dengan tema “Mengantisipasi Bahaya LGBT” di Aula Akbid Salma Siak Sri Indrapura, Senin (7/3/2016)
dimana Sejak tahun 90an komunitas LGBT sudah ada diberbagai Provinsi di Indonesia dan mencoba mengiring LGBT menjadi hak asasi manusia, sehingga setiap tanggal 1 maret, mereka tetapkan sebagai hari LGBT.
Menurut Sofyan Soleh selaku ketua MUI kabupaten Siak merasa senang dengan diadakannya diskusi ilmiah yang diadakan kahmi ini,” Saya merasa senang dengan kegiatan ini, sebab bagi para undangan akan lebih mengerti dan dapat mengantisipasi marak dan bahayanya LGBT,”ungkapnya.
Sekertaris Daerah yang diwakili oleh Asisten 3, Jamaludin, berpendapat bahwa dengan maraknya LGBT, pemkab Siak harus sesegara mungkin mencegah penyebarannya, terutama di Wilayah Siak.
Menurutnya masalah yang sedang hangat diperbincangkan ini harus menjadi perhatian khusus oleh orang tua yang memiliki anak di usia pertumbuhan, “anak-anak kita harus mendapat perhatian, yang mana dalam masa pertumbuhan baik itu yang anak usia dini, remaja dan lainnya,”ujarnya.
Diskusi yang menghadirkan dua Narasumber yakni, Suci Rahmayuni selaku anggota Perlindungan Anak, serta Mawardi M. Shaleh selaku Dosen Uin Suska Riau.
Dalam kesempatan ini Suci Rahmayuni memaparkan tentang pencegahan LGBT dalam perlindungan anak. Adapun faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya LGBT, yakni, faktor keluarga, faktor media dan internet, serta faktor ekonomi, sehingga ia menghimbau kepada orang tua agar dapat memperhatikan serta mengawasi anak sejak dini baik dalam pergaulan serta teknologi yang semakin canggih.
“Dengan adanya teknologi semakin canggih ini sebagai orang tua hendaknya selalu mengawasi, bila perlu bagi anak sekolah tidak diberikan handpone canggih,”sebutnya.
Selain itu, pemahaman masyarakat mengenai LGBT dan pencegahannya dinilai sangat diperlukan, sehingga peran orang tua terhadap anak diprioritaskan agar tercegah dari LGBT.
Karena prilaku menyimpang atau penyuka sesama jenis paling banyak terjadi sejak awal artinya terbentuk ketika sejak masih kecil dan biasanya peran orang tua dalam pola asuh juga turut menjadi faktor seorang anak memiliki prilaku yang menyimpang.
Selanjutnya Narasumber kedua di isi oleh Mawardi M. Shaleh selaku Dosen Uin Suska Riau. Puluhan tamu undangan dan peserta dengan antusiasnya menyimak materi yang disampaikan oleh narasumber.
Salah satu peserta diskusi Ina Mahasiswi STAI mengatakan acara ini sangat bagus sebab menjadi lebih tau tentang bahaya LGBT,” dengan adanya diskusi ilmiah ini sangat bagus, dengan ini kita paham apa itu LGBT, bagaimana proses terjadinya prilaku LGBT,” tutupnya
Penulis : Ely