BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Badan Urusan Logistik (Bulog) divre Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) memastikan saat ini stok beras di gudang tahan hingga tujuh bulan. Itu berarti ketersediaan beras Bulog masih cukup sampai lebaran Idul Fitri mendatang.
Hal ini disampaikan Humas Bulog divre Riau dan Kepri, Hendra Gunafi kepada kru bertuahpos.com di ruang kerjanya. “Untuk stok beras kita masih ada 30 ribu ton atau cukup sampai tujuh bulan mendatang,” katanya, Senin (22/02/2016).
Hendra menjelaskan beras Bulog divre Riau dan Kepri berasal dari wilayah sentra padi seperti Jawa Timur (Jatim). Dan juga dibantu dengan pasokan beras impor asal Thailand dan Vietnam. “Jadi ketersediaan beras kita tidak ada masalah, masih aman,” sebutnya.
30 ribu ton beras bulog tersebut disebar ke sembilan titik pergudangan di sejumlah kabupaten/kota wilayah Riau dan Kepri. Antara lain Divre Riau dengan kapasitas 8000 ton, Kanlog Kampar 1000 ton, Sub Divre Tanjung Pinang 5000 ton, Sub Divre Dumai 14,500 ton, Kanlog Ranai – Natuna 2000 ton, Sub Divre Batam 4000 ton, sub divre Bengkalis 1.500 ton, Sub divre Tembilahan 1000 ton, dan sub Divre Rengat 1000 ton.
Hendra membenarkan ada kenaikan harga beras komersil di pasaran. Hal itu lebih dikarenakan sejumlah daerah seperti Sumatera Barat (Sumbar) yang selama ini penyuplai beras di Riau terkena banjir. Selain itu sempat terputusnya jalur distribusi Sumbar ke Riau turut membuat harga-harga sembako termasuk beras naik.
“Untuk antisipasi harga beras tersebut kita sudah laksanakan operasi pasar (OP) 3000 ton beras medium sudah kita keluarkan selama OP. Dan kita harapkan harga beras bisa kembali normal,” kata Hendra.
Hanya saja untuk sementara ini, operasi pasar ditangguhkan. Mengingat raskin atau beras sejahtera (rastra) sudah mulai disalurkan. “Kita akan evaluasi dulu, karena rastra sudah kita salurkan dua bulan yakni Januari dan Februari. Apakah ada pengaruh terhadap harga beras, yang saat ini hasil monitoring sudah sampai Rp 13.500 per kilogram,” katanya.
Penulis: Riki