BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Akhir tahun 2015, beberapa komoditi beras komersial alami kenaikan. Untuk Pekanbaru terjadi kenaikan rata-rata Rp 10ribu hingga Rp 20ribu tiap satu karung isi 10 kilogramnya.
Menanggapi hal ini Kepala Bidang Bulog Riau dan Kepulauan Riau (Kepri), Tommy Despalingga belum berencana melakukan operasi pasar (OP). Hal itu dikarenakan kenaikan yang terjadi tidak signifikan. “Kita melaksanakan OP apabila beras di pasaran mengalami gejolak harga. Memang hasil monitoring ada kenaikan tetapi tidak signifikan,” katanya di ruang kerja, Rabu (11/11/2015).
Bila harga beras naik tak terkendali baru Bulog Riau Kepri akan melaksanakan OP. “Kita selalu siap OP, jadi jika memang melonjak harga beras kita akan lakukan,” katanya.
Stok beras bulog Riau Kepri saat ini berkisar 20ribu ton. “Dalam gudang 4 ribu ton, dan beras asal Vietnam yang saat ini sedang bongkar di Dumai ada 16ribu ton. Jadi dengan stok tersebut masih aman hingga tiga atau empat bulan ke depan,” sebutnya.
Sebelumnya pedagang beras di pasar Pekanbaru menuturkan kenaikan harga beras akibat pasokan Dari Sumatera Barat (Sumbar) sebagai daerah sentra padi berkurang. Seperti yang diungkapkan Yanti pendagang sembako pasar Cik Puan Pekanbaru, untuk harga beras solok sebelumnya dijual harga Rp 110 ribu per 10 Kg kini naik menjadi Rp 130 ribu per Kg, beras merek Belida dan Topi Koki juga mengalami kenaikan harga sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu.
Menurut Yanti, saat ini Pekanbaru sedang mengalami krisis beras merek Mudik, sehingga harga beras yang masuk dalam kategori beras kualitas bagus ini mengalami kenaikan yang cukup drastis dari harga Rp 110 ribu per 10 kg menjadi Rp 140 per 10 Kg. (Riki)