BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kendati masa pemilihan Walu Kota Pekanbaru satu tahun lagi. Namun kabar siapa yang bakal maju memperebutkan orang nomor satu di Ibu Kota Provinsi Riau ini sudah menghangat.
Bahkan beberapa nama sudah mulai mencuat. Termasuk incumbent Firdaus MT yang saat ini masih menjabat sebagai Walikota Pekanbaru secara terbuka menyatakan minatnya maju di Pilwako 2017.
Selain itu anggota DPRD Riau, Septina yakni istri mantan Gubernur Provinsi Riau Rusli Zainal yang kalah pada persaingan empat tahun lalu dikabarkan bakal maju. Selain itu ada juga wajah baru, seperti Direktur Utama (Dirut) PD Pembangunan Pekanbaru, Heri Susanto menyatakan siap bersaing jika masyarakat memang meminta dirinya maju.
Bahkan ada pula dari perwakilan pemuda, Zulfan Hafiz yang tercatat sebagai anggota DPRD Pekanbaru. Bahkan sudah mendaftarkan diri ke DPC PDI-P Pekanbaru. Zulfan yang merupakan ketua DPD Nasional Demokrat (NasDem) Kota Pekanbaru tersebut, mencalonkan diri ke PDI Perjuangan.
Saat dimintai tanggapannya terkait ramainya nama-nama yang mencuat sebagai “lawan” Firdaus MT malah mendukung hal itu. Baginya beberapa tokoh dan pemuda yang maju dalam Pilwako, membuat Wali Kota Pekanbaru merasa bangga.
“Saya bangga dan menilai positif majunya beberapa tokoh di Pilkada tahun mendatang. Artinya, masyarakat Pekanbaru sangat care dengan Kotanya. Jadi silahkan saja, kalau Heri Susanto menyatakan bakal maju,” kata Firdaus, Selasa (23/02/2016).
Baginya masyarakat Pekanbaru memang banyak mempunyai potensi untuk mampu membimbing kota ini. Dirinya berpesan agar para tokoh masyarakat yang menyatakan maju pada Pilwako benar-benar bisa mengabdikan dirinya untuk pemerintah dan melayani masyarakat.
“Yang jelas siapa saja boleh maju Pilwako. Saya akan mendukung semuanya, putra putri terbaik Riau khususnya pekanbaru yang berminat dan mau menjadi pelayan masyarakat,” jelasnya.
Memang sejak lama, Firdaus MT maju kembali sebagai Walikota Pekanbaru untuk kedua kalinya sudah berhembus lama. Ditunjukkan dengan ramainya perangkat sosialisasi seperti reklame atau spanduk yang menampilkan dirinya seorang diri tanpa wakilnya, Ayat Cahyadi.
Hal ini pula yang kemudian disebut sebagai tanda hubungan Firdaus MT bersama Ayat Cahyadi tidak harmonis.
Penulis: Riki