BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Penghujung tahun 2015, ada 8 persen kegiatan fisik yang masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2015 tidak terlaksana. Sehingga dipastikan Rp 10 miliar jadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA).
Hal itu disampaikan Assisten II Sekda Pekanbaru, Dedi Gusriadi. “Jadi dana sisa dari realisasi fisik mencapai kurang lebih Rp 10 miliar dan akan menjadi silpa. Dananya tidak bisa digunakan tahun ini, akan kembali ke kas daerah,” sebutnya, Selasa (29/12/2015).
Sebagaimana diketahui, total APBD Kota Pekanbaru tahun 2015 setelah perubahan berjumlah Rp 3,1 triliun dengan Rp 1,8 triliun dialokasikan untuk membiayai kegiatan fisik dan non fisik.
Kegiatan tersebut diantaranya, kegiatan pelebaran jalan Riau, pembebasan lahan untuk TPU di Kecamatan Tenayan Raya, kegiatan pembenahan TPA Muara fajar serta beberapa kegiatan lain yang ada di Bappeda dan Badan Kesbangpol.
Namun bukan berarti batalnya pengerjaan proyek pembangunan tahun ini akan terhenti. Karena masih akan diajukan untuk pelaksanaannya tahun depan.
“Untuk ganti rugi pembebasan jalan Riau akan di masukan kedalam APBD-P 2016. Kalau tak bisa juga terpaksa APBD murni 2017,” katanya.
Saat ditanya alasan gagalnya sejumlah kegiatan terlaksana, Dedi Gusriadi tidak mengetahui secara pasti penyebabnya. Namun yang pasti ditegaskannya sesuai dengan mekanisme keuangan yang berlaku, untuk kegiatan yang tidak terlaksana harus dikembalikan lagi ke kas daerah.
Ketika disinggung mengenai kelanjutan kegiatan yang gagal terlaksana tersebut, menurut Dedi dapat kembali diusulkan melalui APBD P tahun 2016 mendatang. Dengan catatan bila keuangan Pemerintah Kota mencukupi untuk mengakomodir kegiatan yang gagal tersebut.
“Kalau dimasukkan lagi dalam APBD murni tentu tidak mungkin karena kita sudah ketuk palu, bisa jadi diusulkan lagi di APBD-P 2016 nanti kalau uang kita mencukupi, â€katanya.
Lebih lanjut Dedi mengatakan secara keseluruhan untuk pelaksanaan kegiatan fisik dilingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru yang ditahun 2015 ini sudah terealisasi sebanyak 91 persen dengan serapan dana baru sekitar 67,6 persen.
“Realisasi kegiatah tahun ini sudah terbilang tinggi bisa mencapai 91 persen, untuk serapan dana masih rendah karena bisa jadi masih ada yang dalam proses pembayaran atau sudah dicairkan namun belum masuk dalam laporan kita, ujarnya. (Riki)