BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Peletakan batu pertama atau ground breaking Jalan Tol Pekanbaru Dumai kembali ditunda. Awalnya Presiden RI Joko Widodo direncanakan meresmikan sekaligus meletakkan batu pertama Januari 2016.
Sehingga muncul keraguan tol yang bakal menghubungkan dua kota besar di Provinsi Riau ini tidak segera terealisasi. Seperti yang disampaikan Sekretaris Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan
Logistik Indonesia (Asperindo) Riau, Zulheri Adha kepada kru bertuahpos.com. “Harus diperjelas, jangan sekedar wacana semata,” sebutnya, Sabtu (30/01/2016).
Kata Heri yang juga Wakil Kepala Cabang JNE Pekanbaru bagi pengusaha jasa logistik kehadiran Tol Pekanbaru-Dumai memang sudah dinanti-nanti. Sebabnya selama ini cost atau biaya yang diperlukan selama ekspedisi lumayan tinggi.
Karena selama ini untuk pendistribusian paket yang ada masih terkendala dengan infrastruktur yang jelek, bergelombang dan banyak lubang. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman lebih lama. “Contoh misalnya jalan banyak yang berlubang. Apa kita berani bawa kendaraan kencang kencang? Tentu tidak. Makanya waktu pengiriman jadi lebih lama, imbasnya ke cost,” sebut Heri.
Selain itu kata Heri, Kota Dumai dan Pekanbaru merupakan pintu masuk untuk dalam dan luar negeri. “Bisa dibilang pintu masuk. Memang strategis, dan dengan kehadiran tol ini secara umum biaya pasti bisa ditekan. Pelayanan kepada pelanggan bisa lebih dimaksimalkan,” sebutnya.
Heri berharap agar Tol Pekanbaru-Dumai bisa segera direalisasikan. “Kita inginkan memang segera. Kalau sudah ada pasti seru, akan membawa impact ekonomi masyarakat dan tentunya Riau,” sebutnya.
Seperti sebelumnya, rencana pembangunan jalan tol kota Pekanbaru menuju kota Dumai akan di mulai pada tanggal akhir Januari 2016 mendatang. Belakangan peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi ditunda.
Untuk pembangunan awal dari total 126 kilometer jalan tol yang akan dibangun sepanjang 32 kilometer kawasan Pekanbaru sampai Kandis sudah dibebaskan. Seperti diketahui, rencana pelaksanaan ground breaking ini merupakan rencana untuk kedua kalinya, setelah rencana awal gagal dilaksanakan pada Desember 2015 lalu.
Hanya saja rencana pembangunan tol masih akan tertunda. Sebab pemerintah pusat tak kunjung mengesahkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Riau yang telah diajukan sejak lama oleh Gubernur Riau pada waktu itu, Annas Maamun. (Riki)