BERTUAHPOS.COM (BPC), ROHIL – Asisten III Bidang Kesra, Setda Rohil, H. Ali Aspar, S.Sos., M.Si. menghadiri serah terima jabatan (sertijab) Kepala Cabang Rutan Bagansiapiapi, dari pejabat lama Suparman, A.Md.IP., SH., MM. kepada Edi Mulyono, A.Md.IP., S.Sos., SH., MH. Sertijab dilakukan Kepala Kantor Wilayah Kementrian HAM Provinsi Riau, Dr. Ferdinan Siagian, SH., MH.
Sertijab dilaksanakan Senin (19/10) di Cabang Rutan Bagansiapiapi, Suparman bertugas menjadi Kepala Cabang Rutan Martapura, OKU Timur, Sumsel, sedangkan Edi Mulyono, sebelumnya menjadi Kepala Cabang Rutan Martapura, OKU Timu, Sumsel (dirolling, red).
Bupati Rohil Suyatno dalam sambutan yang dibacakan Asiten III Bidang Kesra, H. Ali Aspar, S.Sos., M.Si. menyebutkan, sudah merupakan kelaziman bagi sebagai aparatur negara, baik yang memangku jabatan atau tidak, perpindahan tugas dan pergantian jabatan merupakan hal tak terhindarkan, suatu hal yang wajar dan biasa.
“Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) atau menyatakan bahwa setiap Pegawai Negeri Sipil dapat dimutasi tugas dan atau lokasi dari suatu intansi pusat, antara instansi pusat, antar isntansi daerah, antar isntansi pusat dan antar instansi daerah, keperwakilan negara Indonesia di luar negeri,†katanya.
Selain itu, mutasi dan pergantian jabatan dalam menjalankan tugas, dapat juga dikarenakan penyegaran, dan harus juga dikarenakan promosi karir pejabat itu sendiri. Â
Hal senada dikatakan Kepala Kantor Kementrian Hukum dan HAM Provinsi Riau, Dr. Ferdinan Siagiaan, SH., MM. dalam sambutannya mengatakan, mutasi dilingkungan Kementrian Hukum dan HAM, itu adalah hal yang biasa, bukan suatu hal yang istimewa.
Ferdinan Siagiaan menilai, Kacabrutan Bagansiapiapi yang lama, Suparman selama ini mendapatkan pekerjaan sangat berat, kalau dibandingkan di luar negeri, seperti di Eropa, tidak ada rutan seperti di Bagansiapiapi. “Saya sudah kemana-mana, ke Eropa, tak ada semacam ini modelnya. Tapi itulah Indonesia, yang dengan penjagaan lima orang, sanggup untuk menjaga 750 orang,†ujarnya.
Dia mengartikan, warga binaan benar-benar merasakan bahwa, tidak terayomi, ketika mendapat ingkrah. Padahal sudah mereka melakukan, apa yang menjadi hak dan kewajiban mereka, begitu juga hak dan kewajiban daripada karutan yang saling bersinergi.
Dia juga menilai, Suparman baik hubungannya dengan stake holder berkaitan dengan kegiatan atau fungsinya, sehingga semua berjalan secara kondusif. Ferdinan meminta kepada Kacabrutan Bagansiapiapi yang baru, Hendri Mulyono meneruskan apa yang sudah dirintis Suparman.
“Saya juga miris melihat keadaan ini, tadi saya langsung telpon Dirjen, kebetulan beliau rapat, dan ini kita upayakan, bahwa rutan ini harus dirobah, atau setidak-tidaknya, kita tingkatkan kelasnya. Karna tidak memungkinkan lagi ini tempat, sangat kecil, sehingga barak, satu room, satu kamar itu, menjadi tiga tingkat. Itu sangat tidak bagus kelihatannya. Nanti setelah pulang dari Bagansiapiapi, saya akan kontek ke Jakarta, agar supaya dibuatkan program ditahun 2016,†sebutnya.
Dalam pada itu, Kacabrutan Bagansiapiapi yang baru, Edi Mulyono, A.Md.IP, S.Sos., SH., MH. berjanji akan meneruskan perjuangan Suparman yang kebetulan adik tingkatnya untuk melakukan pembinaan terhadap warga binaan.
“750 warga binaan, bukan over kapasitas lagi, melebihi over kapasitas, kami sudah mendapat petunjuk dan saran dari kantor wilayah, PR kami yang pertama akan mengusulkan peningkatan status yang kedua pengembangan…yang Insya Allah akan kami usulkan kepada kantor wilayah,†katanya.
Sedangkan Kacabrutan Bagansiapiapi yang lama, Suparman, A.Md.IP., SH., MH. mengaku, dia sudah bertugas menjadi Kacabrutan Bagansiapiapi selama 1 tahun 3 bulan, Pemkab Rohil membantu kegiatan mereka, baik moril, maupun materil dala proses pembinaan warga binaan cukup besar, karna warga binaan yang ada dilembaga pemasyarakatan ini notabenennya warga Rokan Hilir, termasuk peran tokoh masyararakat dan tokoh agama dan kalangan media massa.
“Isi penghuni, 750 orang, tentu ini menjadi perhatian kita semua, bahwa masih banyak PR, masih banyak yang harus kita kerjakan terutama masalah pembangunan rutan di Bagansiapiapi. Karna, kalau kita melihat kondisi, dengan kapasitas 98, diisi 750, itu sudah tidak layak lagi bagi warga binaan,†ujarnya.
Suparman mengaku banyak program yang belum terlaksana, diantaranya, dia baru saja membuka lahan yang dihibbahkan Pemkab Rohil seluas 5 ha, untuk difungsikan sebagai lahan pertanian dengan mencoba menanam padi, pepaya, cabe bahkan kolam ikan. “Mungkin ini masih banyak dan perlu dibenahi lagi, tapi saya yakin dan percaya kepada pengganti saya, akan seperti itu,†katanya mengakhiri sambutan. (adv)