BERTUAHPOS.COM, MOSUL– Pemerintah Irak melakukan serangan udara terhadap bangunan Pengadilan Syariah di Kota Mosul, Irak Utara yang didirikan kelompok gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Juru Bicara Militer Irak mengatakan akibat serangan ini menewaskan 60 orang.
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (6/8/2014), dari 60 yang tewas diduga di antaranya adalah hakim pengadilan kelompok ISIS yang mencoba lari. Adapun militan Sunni di Irak secara rutin memiliki cara menghukum dengan memenggal kepala.
Para pejabat rumah sakit dan saksi mata menyebutkan kalau sebelumnya serangan udara juga telah menewaskan 50 orang di penjara darurat yang didirikan oleh ISIS. Saat itu, ISIS sudah merebut sebagian wilayah Irak pada bulan Juni.
Serangan udara serupa juga telah dilakukan pada Minggu (29/6/2014) silam, di mana Angkatan Udara Irak melakukan serangkaian serangan udara di salah satu kota terbesar di negaranya, Mosul, yang telah dikuasai oleh kelompok militan ekstremis, ISIS. Penutupan perbatasan di Kurdi dilakukan di hari yang sama dengan serangan udara tersebut, Sabtu (28/6/2014).
Menurut direktur lalu lintas kota Mosul, Mazen al-Safaar, serangan udara ditargetkan di empat lokasi di dalam kota terbesar kedua di Irak tersebut. “Termasuk markas ISIS,” ujar al-Safaar.
“Setidaknya tujuh warga sipil tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan udara,” ungkap Direktur administrasi setempat, Dr. Salaheldin al-Naimi yang juga menyatakan serangan pasukan militer Irak itu juga melanda gedung administrasi dan distrik perbelanjaan di Kota Mosul ini.
Iraqiya TV melaporkan pasukan militer dan kelompok-kelompok sukarelawan Irak telah membersihkan pejuang ISIS yang merupakan militan Sunni yang terkait dengan jaringan Al-Qaeda dari Mosul setelah maju ke kota tersebut dari empat penjuru.
Media pemerintah pun menyebut pasukan Irak juga telah merebut kembali kota kelahiran Saddam Hussein, Tikrit yang juga telah dikuasai oleh ISIS. Pemimpin suku utama di Tikrit, Sheikh Khamis al-Joubouri mengatakan kepada CNN para pejuang ISIS mundur ke arah Kirkuk dan Provinsi Nineveh. Meski begitu, masih ada klaim bahwa para pejuang ISIS masih tetap mengendalikan Tikrit, meski memang ada bentrokan sengit di 20 km dari pusat kota.(Detiknews)