BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Berdasarkan hasil riset partisipasi masyarakat dalam pemilu di tingkat Kota Pekanbaru yang dipaparkan oleh KPU Kota Pekanbaru yang bekerjasama dengan UIN Suska Riau, PNS dan pegawai swasta paling rendah tingkat kehadiran partisipasi untuk peserta pemilu.
Rodi Wahyudi selaku perwakilan riset yang diadakan oleh KPU, Senin kemarin mengatakan dengan adanya alasan interpensi politik dari atasan membuat tingkat partisipasi pemilihan PNS menjadi rendah.
“PNS dan pegawai swasta tingkat kehadiran partisipasi rendah. Karena adanya interpensi politik terhadap pns,” ujar Rodi.
“Bisa jadi karena adanya interpensi itu, mereka jadi malas memilih,” katanya lagi.
Maka dari itu, dirinya meminta kepada pihak terkait baik KPU maupun Kesbangpol Pekanbaru untuk bisa memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang hadirnya memilih.
“Terutama bagi PNS, jangan sampai ada intervensi politik,” katanya.
Berdasarkan keterangan Rodi partisipasi paling tinggi untuk tingkat kehadiran masyarakat adalah dikalangan pedagang, selanjutnya buruh, ibu rumah tangga dan mahasiswa.
“Kalau pedagang inikan waktunya bisa lebih menyesuaikan ketika mereka berjualan dan menggunakan hak suaranya. Maka dari itu, tingkat partisipasi pedagang lebih tinggi,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan keterangan Rodi, dari 651.204 pemilih yang terdaftar, hanya 378.531 orang saja atau 58,13 persen yang hadir ke TPS untuk melakukan pencoblosan.
“Masih terdapat 272.673 orang atau 41,87 persen pemilih yang tidak hadir untuk menggunakan hak suaranya. Dan itu baru yang untuk pemilu legislatif,” katanya.
Sedangkan untuk partisipasi masyarakat Kota Pekanbaru dalam pilpres 2014, lanjutnya, dari 666.651 pemilih yang terdaftar hanya 392.917 pemilih atau 58,94 persen saja yang melakukan pencoblosan.
“Sedangkan 273.734 pemilih lagi atau 41,06 persen tidak hadir menggunakan hak pilihnya,” lanjut Rodi. (iqbal)