BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Sejak awal Maret 2016, Provinsi Riau kerap menyumbang hotspot atau titik panas di Sumatera. Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, wilayah Riau bagian pesisir rawan terjadinya Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) akibat musim kemarau.
Meski demikian, sejumlah hotspot masih belum menganggu aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Seperti yang dikatakan Airport Duty Manager SSK II, Hasnan kepada kru bertuahpos.com. “Selama minggu terakhir ini belum ada pesawat yg delay atau batal di karenakan oleh asap,” katanya, Sabtu (19/03/2016).
Sedangkan untuk jarak pandang masih kategori normal. “Dari laporan BMKG jarak pandang tadi pagi empat kilometer,” katanya. Penerbangan dapat terganggu apabila visibility atau jarak pandang di bawah 1000 meter yang merupakan ambang batas pesawat untuk terbang mau pun mendarat.
Hari ini BMKG Riau mendeteksi ada dua hotspot atau titik panas di Provinsi Riau. “Untuk hari ini Sumatera ada tujuh, tersebar di Sumut (Sumatera Utara) empat titik, Kepri (Kepulauan Riau) ada satu titik, dan Riau dua titik,†kata Kepala Seksi (Kasi) Informasi BMKG Riau, Slamet Riyadi , Sabtu (19/03/2016).
Untuk titik panas di Riau tersebar di dua kabupaten, yakni Bengkalis dan Kepulauan Meranti dengan masing-masing menyumbang satu titik. “Namun yang confidence atau tingkat kepercayaan di atas 70 persen hanya satu titik di Bengkalis,†sebut Slamet. Sejak awal Maret, daerah Bengkalis memang sering sumbang hotspot, dipicu kondisi hujan yang mulai jarang turun.
Pantauan kru bertuahpos.com, jarak pandang di Pekanbaru pukul 08.05 WIB sempat kabur. Selain itu data dari Papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kantor Walikota Pekanbaru menunjukkan status udara masih baik. Sedangkan di Rengat jarak pandang empat kilometer, Dumai enam kilometer, dan Pelalawan lima kilometer.
Slamet menambahkan agar Pemerintah Daerah (Pemda) maupun warga mewaspadai potensi Kebakaran Lahan dan hutan (Karlahut) dikarenakan musim kemarau. Terutama kepada Riau bagian pesisir yang sedang alami musim kering. Dengan begitu bencana asap Riau 2016 tidak akan terjadi.
Penulis: Riki