BERTUAHPOS.COM, PAYAKUMBUHÂ – Tokoh masyarakat Luak Limo Puluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota), Propinsi Sumatera Barat, Jasmi Mukhtar, mengajak generasi muda untuk babaliak kasurau mendalami ilmu Agama Islam. Mengaji Al-Qur’an di Musholla atau Surau harus digalakkan kembali di nagari-nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh.
“Mari kita perkuat kembali budaya lama kita yaitu mengajak generasi muda kita untuk kembali ke-Surau. Dan galakkan kembali mengaji di Musholla atau surau. Tentu melalui Pemerintah kalau bisa menyediakan guru-guru mengaji di mushollah. Sehingga anak-anak generasi penerus kita dimasa akan datang memiliki pondasi yang kuat dibidang agama,” harap Jasmi Mukhtar, mengajak seluruh masyarakat menyumbangkan pikiran dan tenaga bersama-sama menjaga generasi muda Luak Limo Puluah dari pengaruh buruk peredaran gelap narkoba, pergaulan bebas dan kenakalan remaja, Rabu (18/4/2018).
Â
Disamping itu, dia juga mengajak agar dihidupkan kembali organisasi Remaja Masjid. Dengan begitu, anak-anak remaja dimasing-masing Nagari memiliki program dan kegiatan dibidang keagamaan sebagai ajang praktek agama serta belajar berorganisasi sejak dini. Melalui organisasi remaja masjid, generasi muda dituntut berfikir positif, kreatif dan inovatif untuk melahirkan ide-ide kemajuan.
Â
Maka dengan begitu, sebut Jasmi Mukhtar, generasi muda akan jauh dari pikiran negatif soal pergaualan bebas, narkoba dan kenakalan remaja. Mengingat, peredaran gelap narkoba dan kemajuan teknologi informasi kini menyasar generasi muda bangsa Indonesia tidak terkecuali anak-anak nagari di Luak Limo Puluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota).
Â
“Disamping disibukkan remaja masjid dengan kegiatan dan program positif, juga peran masyarakat diharapkan aktif untuk melaporkan kepihak yang berwajib jika ada peredaran gelap narkoba dan kejahatan lainnya yang dapat merusak generasi muda kita di tengah-tengah masyarakat,” harap Jasmi Mukhtar.
Â
Masifnya peredaran gelap narkoba menyasar generasi muda dari kota sampai pelosok negeri sudah seharusnya ada kelompok-kelompok pemuda peduli dan anti narkoba disetiap nagari. “Perlu kita bentuk pemuda anti narkoba. Sehingga pengedar dan bandar narkoba sulit masuk dan mempengaruhi generasi muda kita, jika ada muda untuk dideteksi dini,” sebutnya.
Â
Menurutnya, persoalan peredaran gelap narkoba yang masif menyasar generasi muda, tidak bisa sepenuhnya menjadi tanggungjawab polisi sebagai penegak hukum. Peran aktif semua unsur masyarakat memberikan informasi tentang peredaran narkoba sebut Jasmi Mukhtar, sangat menentukan.
Â
“Peran aktif masyarakat memberikan informasi terkait peredaran gelap narkoba sangat penting. Karena persoalan narkoba tidak bisa sepenuhnya menjadi tanggungjawab penegak hukum, maka mari kita bentengi anak-anak kita dengan nilai-nilai agama, dan mari kita bersama-sama menyatakan perang melawan narkoba,” pintanya berharap. (bpc15)