BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Saat ini Mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (SSK) II masih libur semester. Akibatnya jumlah penumpang Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) menurun, walau tidak signifikan.
Seperti Irna, seorang mahasiswi UIN Suska, yang saat ini berada di kampung halaman. Irna memang langganan naik armada transportasi massal milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. “Iya bang, memang langganan. Tapi sekarang libur masih di kampung,” katanya, Sabtu (14/02/2015).
Saat ini ada tiga koridor yang paling padat penumpang yakni koridor 1, 3, dan 4. Koridor 1 Perum. Pandau – Pelita Pantai, Koridor 3 Kampus UIN Suska – Sudirman dan Koridor 4 TERM. BRPS – Kulim juga di klaim banyak peminat.
Saat ini Kampus UIN Suska sendiri untuk jumlah mahasiswa ada 20ribu lebih. Jika 1 persen saja yang naik Bus TMP, maka ada 200 calon penumpang yang hilang, dengan rerata harga tiket Rp 4000 perorang, maka omset berkurang Rp 800.000 perhari.
Kendati terjadi penurunan penumpang, Direktur Utama (Dirut) PD Pembangunan, Heri Susanto menyebutkan bukan karena kampus yang libur. Omset berkurang lebih dikarenakan adanya selisih harga dengan oplet. Malahan saat ini bus yang dikelola BUMD ini berkurang omset Rp 10 juta perhari.
“Memang mahasiswa libur membawa dampak kurang penumpang, tetapi tidak signifikan. Pendapatan menurun karena adanya selisih harga tiket dengan bus kota dan oplet. Dari segi pendapatan saja, waktu belum ada penurunan harga oplet sekarang ini pendapatan kita satu hari bisa mencapai Rp 50 juta. Saat ini hanya berkisar Rp 40 juta,” katanya.
Dia menjelaskan, saat ini tarif tiket bus TMP untuk anak sekolah sebesar Rp 3.000, sementara untuk umum sebesar Rp4.000. Sedangkan ongkos oplet untuk anak sekolah sebesar Rp2000, dan umum Rp 3500.
“Masyarakat lebih memilih oplet karena, kadang mereka hanya melakukan perjalan pendek, mereka lebih pilih oplet,” katanya.
Ke depan PD Pembangunan akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemko) mencarikan solusi. Karena setiap bulan Pemko juga menerima laporan kondisi TMP.
“Kami setiap bulan memberikan laporan, disitu nanti bisa dibaca, tergantung pemerintah kota,” sebutnya. (riki)