BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Sebanyak Rp 45 miliar anggaran dikucurkan untuk melakukan perbaikan jalan menuju Objek Wisata Candi Muara Takus di Kampar Riau.
Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Riau, Syafril Tamun mengatakan proses pembangunan jalan itu berlangsung dalam dua tahap. Tahun pertama 2016 ini, panjang jalan yang akan dilakukan perbaikan sebanyak 18 kilometer. Terdiri dari pelebaran jalan dan tahap aspal.
“Proses perbaikan jalan menuju ke Candi Muara Takus itu sudah masuk dalam tahap pelelangan. 18 kilometer itu ada pelebaran dan pengaspalan. Prosesnya dua tahap,” kata, Selasa (29/03/2016), di Pekanbaru.
Dia menambahkan tahun ini ada anggaran sebanyak Rp 25 miliar, sisanya akan dilanjutkan tahun depan dengan pagu anggaran Rp 20 miliar. Awalnya, proyek pembangunan jalan menuju objek wisata budaya itu akan dibuat dua jalur. Namun setelah melihat situasi arus lalulintas di kawasan itu tidak begitu ramai, maka hanya disepakati satu jalur saja.
“Tak penting dua jalur. Kami takutnya mubazir nanti,” sambungnya.
Lebar jalan yang akan dilakukan perbaikan menuju ke Candi Muara Takus itu 7 meter, sesuai dengan ketentuan standar jalan provinsi.
Sementara itu, dia menambahkan hanya dibeberapa bagian tertentu yang dilakukan pelebaran ruas jalan. Sifatnya hanya jalan fleksibel, bukan jalan rigit.
“Untuk kondisi jalan yang masih bagus tidak diganggu. Hanya yang rusak saja akan dilakukan perbaikan,” sambungnya.
Saat ditanyakan tentang berapa jumlah jalan rusak menuju ke objek wisata itu, Syafril Tamun mengaku tidak tahu secara persis. Anggaran sebesar Rp 45 miliar itu dikucurkan untuk melakukan proses pembangunan dan perbaikan jalan secara sementara.
Pemerintah Provinsi Riau masih akan tetap melakukan perbaikan jalan itu, namu dilakukan secara bertahap. Dengan kata lain, pihaknya akan melihat dulu kondisi jalan tersebut.
Proses pembangunan jalan itu sudah akan dimulai tahun ini. Sesuai target anggaran itu, maka proses pembangunan berlangsung sampai tahun depan. Sejauh ini, kondisi jalan menuju Candi Muara Takus itu memang sudah sejak lama menjadi keluhan masyarakat.
Penulis: Melba