BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Persaingan produk industri Riau di pasar bebas masyarakat ekonomi asia atau MEA tentunya semakin ketat, mengingat dibukanya gerbang MEA, akses masuknya barang dan jasa dari negara tetangga ke Riau akan lebih leluasa.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau, M Firdaus meyakini bahwa diawal-awal masuknya akses perdagangan Asean Economic Community ini, belum terlalu memberi dampak terhadap persaingan produk industri kecil di Riau. Namun demikian tetap saja, para indusri diminta untuk tetap waspada dan mempersiapkan diri. “Jangan sampai terlena nanti,” katanya.
Dia merekomendasikan beberapa poin penting yang harus dilakukan serta dipelajari oleh para pelaku industri kecil di Riau. Diantaranya, kemampuan kompetensi sumber daya manusia atau SDM para pelaku industri itu.
“Pengembangan kemampuan kompetensi ini diperlukan untuk mengelola produk mereka. Termasuklah inovasi dan tampilan produk yang akan mereka jual. Makanya tidak boleh kalah dengan kemasan produk dari luar negeri,” ujar Firdaus.
Hal lain yang menjadi poin penting untuk diperhatikan oleh pelaku industri di Riau adalah pembaharuan serta kemampuan menggunakan teknologi kekinian. Pentingnya pemahaman pelaku industri terhadap “melek” teknologi, diyakini akan mengurangi cost di ekonomi biaya tinggi.
“Selama ini ekonomi biaya tinggi sangat memberi andil terhadap besarnya biaya yang harus dikeluarkan pelaku usaha. Kalau mereka mengerti dengan teknologi, itu bisa ditekan, terutama untuk pemasaham produk. Dan hasilnya lebih maksimal,” katanya.
Poin selanjutnya, yang dianggap akan memberi kemudahan kepada pelaku industri kecil di Riau dalam pengembangan produk di pasar bebas asia, adalah upaya pemerintah untuk membantu membuka akses jaringan pasar yang lebih luas. Bahkan hingga ke luar negeri.
Kata Firdaus, selama ini yang masih terbatas dilakukan pemerintah adalah membantu industri kecil Riau untuk memasarkan produknya ke luar negeri. Upaya ini menurutnya harus masuk dalam bagian penting, sebab keterlibatan itu dalam MEA sudah sewajarnya menjadi tanggungjawab pemerintah.
“Kan pemerintah yang membuka akses ini. Artinya pemerintah harus membantu membuka pasar itu. Kalau kami selama ini sering lakukan promosi dalam bentuk pameran, baik ditingkat nasional atau internasional. Sering kalau ada acara di luar negeri produk industri di Riau kami bawa,” sambungnya. (Melba)