BERTUAHPOS.COM(BPC), SIAK – Cagar biosfer, merupakan suatu kawasan ekosistem yang keberadaannya diakui dunia internasional sebagai bagian dari program Man and Biosphere, Badan Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa.
Keberadaan cagar biosfer, bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara melestarikan keanekaragaman hayati, pembangunan ekonomi dan kebudayaan. Untuk itu pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Siak pada Selasa (9/8/2016), melaksanakan sosialisasi bersama masyarakat Kampung Tuah Indrapura Kecamatan Bungaraya.
Di hadiri oleh Asisten I Setdakab Siak Fauzi Asni, Camat Bungaraya Dicky Sofian, Camat Wan Saiful Efendi, Aparat Penegak Hukum Polres Siak, TNI, Masyarakat Kampung Tuah Indrapura dan perwakilan Masyarakat dari Kampung 40 juga Kampung Tapsel.
Lanjut, warga kampung 40 dan Tapsel tersebut di anggap berada pada titik kordinat Cagar Biosfer oleh Pemerintah Daerah. Selain itu, tampak sosialisasi ini untuk memberi pemahaman dan jalan kepada masyarakat. Ketika nantinya akan digusur tempat tinggal warga.
Mereka akan ditampung sebagai pekerja sebanyak 30 persen untuk PT April Grub dan 30 persen bagi PT TKWL pada beberapa perusahaan yang berada disekitaran wilayah tersebut. Sementara sisa dari warga yang ada, Pemerintah siap memberikan atau biayai warga-warga tersebut jika ingin kembali ke kampung halaman.
“Tujuan sosialisasi untuk membuka jalan antara masyarakat Kampung 40 dan Tapsel bersama Pemerintah daerah, untuk mensosialisasikan masalah titik koordinatnya, dimana masyarakat ini berada, akan melakukan pengukuran,”ucap Fauzi Azni saat ditanya media.
Namun, warga kampung 40 hanya lima orang saja. Hal tersebut dibenarkan Usman, selaku warga kampung 40 ,”Kami yang datang cuma 5 orang, 3 dari kampung 40, 2 dari kampung Tapsel,”sebutnya.
Ia juga menambahkan, surat sosialisasi tidak sampai ke masyarakat, sehingga diantara beberapa warga tidak mengetahui adanya sosialisasi.
“Surat tidak sampe mbak, ada sekitar 10 surat itu pun dititipkan ke pihak sekolah, lewat anak-anak, dan tidak ada namanya,”ujarnya.
Sempat bercerita, Usman dan beberapa warganya cemas dan bingung, sebab kampungnya akan digusur.
“Sekarang saya bingung, mikirin kalau digusur,”katanya.
Pantauan dilapangan terlihat staf khusus Menteri LHK, duduk dibelakang pojok memakai baju putih pada barisan warga sambil melihat ponsel gengamnya. Sementara itu, kehadiran Staf Khusus Menteri LHK pun tidak diketahui masyarakat.
“Gak tau mbak kalau menteri datang,”sebutnya.
Kedatangan Staf khusus menteri ini bukan karena undangan Pemda Siak melainkan agenda lain dalam penegakan hukum LHK.
“Mengenai hal ini kita akan pelajari, disini bukan diundang tetapi ada beberapa agenda lain masalah penegak hukum LHK,” jawabnya melalui WA.
Penulis : Ely