BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Hasil evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Riau menyatakan, Riau punya pasar induk untuk bisa mudah melakukan pengendalian harga kebutuhan bahan pokok rumah tangga yang masuk dari provinsi tetangga.
“Ini menjadi kendala besar di Riau mengapa harga sembako dan tingkat inflasi tinggi masih terjadi di Riau,” kata Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Riau Ismet Inono, Senin (01/08/2016).
Dia menambahkan masalah pasar induk padahal sudah sejak lama masuk dalam pemerintah untuk dilakukan realisasi pasar induk. Namun demikian hingga saat ini, belum ada satupun pasar induk tersedia di Riau hadir.
Kehadiran pasar induk menjadi pusat informasi terhadap harga sembako. Tempat ini juga akan menjadi acuan harga sembako bagi pasar tradisional lainnya.
Pemerintah akan lebih mudah melakukan intervensi terhadap harga di pasar induk untuk melakukan Pengendalian harga di pasar tradisional lainnya. Selama ini TPID Riau lose data terhadap pergerakan harga dan keluar masuk data.
“Permasalahan ini juga pernah menjadi pembahasan dalam rapat koordinasi TPID Nasional. Riau menjadi salah satu daerah dengan pembahasan yang rumit dalam menyelesaikan masalah ini,” katanya.
Selama ini TPID merasa kesulitan melakukan pengendalian harga karena tidak adanya pasar induk di Riau. Upaya ini harusnya bisa dilakukan cepat, agar TPID tidak terus-terusan kecolongan dengan tingginya lonjakan harga sembako di pasar.
Menurut Ismet, kondisi kenaikan harga sembako akan sangat berpengaruh terhadap tingginya laju inflasi di Riau. Ketika harga naik, masyarakat cenderung mengurangi tingkat konsumsinya.
“Saat ini Riau juga tengah mengalami defisit Produksi sembako. Padahal kita punya banyak lahan di Riau. Namun hingga saat ini terealisasi atau tidak penciptaan lahan baru untuk Sembako ini. Pemerintah harus bisa fokuslah mengatasi masalah ini, ” tambahnaya.
Penulis: Melba