BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Di berbagai kota besar di Indonesia sudah mulai populer dengan mengembangkan wisata syariah. Wisata ini biasanya menawarkan destinasi wisata syariah seperti mengunjungi makam dan tempat-tempat religi lainnya.
Â
Untuk menunjang konsep wisata ini, tentunya dibutuhkan dukungan dari sektor lain seperti hotel dan restoran. Konsep ini cocok untuk dikembangkan di Pekanbaru, yang memiliki kekuatan budaya Melayu. Namun sayangnya, hotel dan restoran masih kurang mendukung.
Â
Seperti diakui Ketua Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Riau, Ondi Sukmara kepada bertuahpos.com, Senin (18/5/2015). “Untuk di Pekanbaru, belum ada hotel berbasis syariah. Beda dengan di kota-kota besar seperti Jakarta, hotel berbasis syariah ini sudah lama ada,” ujarnya.
Â
Dijelaskannya, esensi dari hotel bersyariah ini adalah menyingkirkan hal yang tidak baik bagi manusia dan lingkungan. Ini berarti, baik fasilitas maupun managemen hotel dan pariwisata syariah bisa dinikmati semua masyarakat, tidak terbatas kaum Muslim saja.
Â
“Ciri dari hotel berbasis Syariah antara lain seperti yang menginap dalam 1 room harus suami istri dengan menunjukkan buku nikah, makanan yang disajikan harus berlebel halal, tidak ada minuman keras, tidak ada hiburan yang seronok, pelayanan kecil seperti sajadah, alquran sudah tersedia, mushala yang terfasilitasi serta imam yang layak,” tambahnya. (nova)
Â