BERTUAHPOS.COM, TANAHDATAR – Petani Cabe Merah di Lereng Gunung Marapi, Nagari Paninjauan, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar, Provinsi Sumatera Barat, kini tersenyum manis.
Pasalnya, harga Cabe Merah ditingkat petani terus merangkak naik. Mulai menjelang lebaran Idul Adha 1437 H/2016 M beberapa minggu lalu, hingga Minggu (09/10/2016), sudah menembus Rp 50 ribu per kilogram.
“Kami sangat senang sekali. Harga Cabe terus naik sejak lebaran haji lalu,” cerita petani Cabe, Neti, di kebun miliknya Minggu (8/10/2016), disela-sela panen.
Iyan, juga turut tersenyum sumringah dengan mahalnya harga cabe Merah ditingkat petani. “Mudah-mudahan petani bisa mengembalikan modal. Dan tentu saja bisa sedikit untung, karena kindisi panas panjang sekarang ini pohon cabe jadi kerdil,” sebutnya.
Disampaikannya, disatu sisi petani tersenyum, tetapi disisi lain petani dihadapkan dengan berbagai jenis penyakit Cabe Merah. Ditambah, sebutnya, cuaca sedikit tidak bersahabat dengan beberapa jenis tanaman seperti Cabe Merah.
“Musim panas, pohon Cabe murah sekali layu kemudian tanah kering dan uratnya sulit sekali mendapatkan air yang menyebabkan pertumbuhan Cabe sedikit terganggu. Belum lagi jenis penyakit kriting yang terus menyerang sehingga memang banyak sekali tantangannya,” sebutnya.
Angku, petani Cabe lainnya mengaku jika kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap tanaman Cabe. Banyak sekali, sebut pria tiga anak itu, tumbuhan Cabe tidak sama besar.
“Kita tanam sama, dengan bibit sama.Herannya, pertumbuhannya beda, ada yang jumbo, kerdil sampai ada yang tumbuh lalu mati. Kondisi ini tentu berdampak terhadap masa berbuah. Kemudian juga banyak buah yang jatuh sebelum masak,” tuturnya mengaku hanya panen sedikit.
Disampaikannya, bila kondisi Cabe baik maka, dalam tiga ratus batang pohon Cabe bisa menghasilkan ratusan kilogram sekali panen.
“Karena kondisinya buruk dan kerdil tiga ratus pohon Cabe panennya hanya puluhan kilo saja,” sebutnya.
Risma, pemilik kebun Cabe lainnya menyebut, akibat pohon Cabenya kerdil membuat gagal panen. Bahkan sebahagian pohon Cabe yang jumbo sudah berbuah dan hanya bisa diambil Cabe hijau.
“Terpaksa kita ambil sebelum masak, sebab kalau tidak diambil akan jatuh sendiri sebelum masak. Makanya muda sudah kita panen dan jumlahnya hanya sedikit sekali, dari pada kita biarkan terbuang begitu saja,” akunya menyebut musim tanam sekarang rugi.
Bila kondisi pohon Cabe petani terus mengalami kerdil dan penyakit kriting, tentu saja jumlah produksi Cabe akan berkurang. Bila ini terjadi, bisa dipastikan harga Cabe Merah dipasaran terus akan merangkak naik.Â
Penulis: Khatik