BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Tidak seperti tahun sebelumnya, Sihan, salah seorang penjual atribut hari kemerdekaan RI mengeluh dagangannya sepi pembeli. Penurunan pendapatan dari hasil penjualannya turun drastis sampai 50 persen.
“Biasanya semakin dekat dengan tanggal perayaan hari kemerdekaan, tingkat pembeli atribut 17an semakin tinggi. Tapi tahun ini malah sepi,” katanya saat berbincang dengan kru bertuahpos.com, Senin (08/08/2016).
Dia juga menyebutkan sejak mulai menggelar dagangannya pada awal Agustus lalu, di depan Kantor Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jalan Sudirman, Pekanbaru, hanya beberapa helai benderanya yang laku. Penurunan omzet penjualan atribut hari kemerdekaannya itu sudah terasa sejak awal-awal dia menggelar dagangannya.
“Tahun ini tidak sama dengan tahun sebelumnya. Peminatnya kurang. Biasanya lumayan yang beli. Sekarang jauh merosot penjualannya,” tambahnya.
Berangkat dari pengalaman tahun lalu. Seminggu setelah dia menggelar dagangannya, sudah banyak yang pesan per kodi. Namun dalam seminggu belakangan ini bahkan tidak ada pembeli yang menarik daganganya secara banyak. Paling hanya satu atau dua lembar bendera saja.
Harga bendera dan atribut hari kemerdekaan yang dijual Siah bervariasi. Mulai dari harga Rp5 ribu sampai harga Rp150 ribu. Salah satu atribut yang paling banyak peminatnya adalah umbul-umbul. Konsumen biasanya membeli jenis atribut ini untuk dipasang banyak di halaman kantor mereka.
Dalam sehari, Sihan hanya bisa meraih omset sebesar Rp500 perharinya. Padahal ditahun sebelumnya, tidak kurang dari Rp1 juta, uang masuk bisa dia peroleh dari penjualan atribut hari kemerdekaan per harinya.
“Puncaknya biasa seminggu sebelum Agustusan. Dalam sehari saya bisa dapat satu juta sampai dua juta rupiah per harinya,” tambahnya.
Sebagian besar yang menjadi target pasaran Sihan adalah Perkantoran dan perusahaan. Kalau masyarakat biasanya hanya membeli bendera satu sampai dua helai bendera saja. Untuk bendera merah putih, kisaran harganya dari Rp 5 ribu sampai Rp 110 ribu.
“Saya memang setiap tahun jualan di sini. Bahkan sudah lebih 10 tahun saya jualan bendera. Setiap tahun saya turun jualan. Bahannya kita ambil dari penyedia barang di Pekanbaru saja,” tambahnya.
Meski tidak seberuntung tahun-tahun sebelumnya, Sihan tetap berharap pada perayaan 17-an tahun ini tetap memberi berkah pundi-pundi rupiah, walau hasil yang diperoleh nantinya tidak seberapa.
Mengingat momentum perayaan hari Kemerdekaan RI tepat peda pertengahan bulan, maka Siah juga menggelar dagangannya hanya sampai perayaan 17 Agustus. Setelah ini, dia akan menggulung tikar dagangannya. Dan kembali lagi ke tempat ini tahun besok.
Penulis: Dilla