BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU- Tragedi meninggalnya siswi di Bengkulu akibat pemerkosaan merupakan perbuatan yang keji. Meski sudah divonis 10 tahun penjara,, para pelaku yang ternyata juga masih di bawah umur ini tetap saja tidak bias dibenarkan.
Kejadian ini berdampak pada keresahan para orangtua yang juga memiliki anak-anak perempuan. Â Bahkan data Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) mencatat angka kekerasan dan pelecehan pada perempuan dan anak tiap tahunnya meningkat.
Tahun 2015 sekitar 100 kasus, dan hingga awal Mei 2016 saja sudah lebih 50 kasus yang dilaporkan. Paling tinggi merupakan kejahatan seksual.
Untuk itu Psikolog Indah Damayanti M Psi memberikan tips supaya anak-anak yang lain tidak mengalami hal serupa. “Pertama itu anak perempuan jangan dibiarkan berjalan seorang diri, walau kita sebagai orangtua merasa anak akan baik-baik saja. Karena sangat rawan menjadi korban pelecehan seksual atau tindak kejahatan,†ujarnya, Kamis (12/05/2016).
Solusinya anak tersebut diberikan pesan agar pulang sekolah harus bersama teman-teman yang lain.  “Sebaiknya anak perempuan pulang berdua dengan teman perempuannya. Supaya tidak mengundang orang berniat jahat,†sebut Dosen Fakultas Psikologi UIN Suska Riau ini.
Selanjutnya hindari lokasi-lokasi sepi saat pulang atau bepergian ke suatu tempat. “Atau jika melihat ada orang ramai-ramai yang sepertinya punya niat jahat  sebaiknya lari balik arah,†tuturnya.
Terakhir yang tidak kalah penting kata Indah, anak diberikan semacam pengetahuan soal Self Defence atau mempertahankan diri. “Self defence ini tidak harus bela diri. Misalnya si anak harus bisa menyadari situasi berbahaya,†katanya.
Misalkan jika dari kejauhan sudah tampak ada orang-orang yang tidak dikenal bergerombol sebaiknya si anak mencari jalan lain.
Namun yang terpenting menurut Indah yakni kepedulian masyarakat. “Seperti kasus yang terjadi di Bengkulu, itu kita harus lihat latar belakang masalahnya. Seperti kenapa di sana dibiar sepi dan remaja bisa dengan mudah mendapatkan minuman keras. Itu yang perlu dicari penyelesaiannya,†sebutnya.
Atas tragedi yang memilukan tersebut sudah sepantasnya membuka mata masyarakat. Bahwa untuk tidak menyepelekan atau membiarkan lingkungannya tercemar oleh hal-hal yang berbau negative. “Kita mesti mawas diri. Tidak menutup mata dengan lingkungan sekitar, kalau tidak ingin kejadian serupa terjadi lagi,†pesan Indah.
Penulis: Riki