BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air (Ciptada) Provinsi Riau sering disebut-sebut sebagai salah satu Satuan Kerja (Satker) dengan realisasi rendah dalam menjalankan Angaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau tahun 2016 ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, M Yafis, sebelumnya pernah mengemukan bahwa realisasi APBD Murni di SKPD ini malah di bawah 5 persen.
Kepala Dinas Ciptada Provinsi Riau Dwi Agus Sumarno menanggapi bahwa perihal realisasi anggaran yang masih rendah di Satkernya sudah dilaporkan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) pada April lalu.
“Sudah saya sampaikan ke pak Sekda. Jadi begitu kondisinya. Karena mengguanak anggaran di Ciptada harus benar-benar memenuhi prosedur, tidak bisa sembarangan, perlu evaluasi, verifikasi dan konsultasi,” ujarnya.
Sementara ini Ciptada Provinsi Riau menargetkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Murni 2016 bisa terealisasi sebanyak 57 persen, dari total anggaran Rp876 miliar. Ditargetkan dengan jumlah itu lantaran anggaran yang bisa digunakan Ciptaka Riau tahun ini hanya sebesar Rp441 miliar dari Rp876 miliar.
“Kenapa tidak bisa gunakan, karena sebagian kegiatan kita di APBD murni terbentur Undang-Undang 23 Tahun 2014. Sehingga tidak bisa dijalankan, seperti sumur bor, infrastruktur desa dan penampungan air hujan (PAH). Karena aturan itu, kini kegiatan tersebut menjadi kewenangan kabupaten/kota,” terangnya.
Meski demikian, Dwi yakin sisa anggara itu dapat digunakan di APBD Perubahan. Namun untuk menggunakan anggaran tersebut perlu perubahan kegiatan, misalnya infrastruktur desa diganti dengan kegiatan infrastruktur kawasan monopolitas, kawasan perbatasan dan kawasan kumuh.
“Dengan begitu, setidaknya di APBD Perubahan sisa anggaran itu bisa digunakan sekitar Rp279 miliar lagi,” papar mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau ini.
Laporan tersebut nantinya akan diperbaiki di APBD Perubahan. Karena ada banyak tahap yang harus dilalui dalam menjalan anggaran kegiatan. “Jadi wajar jika realisasi di Ciptada belum maksimal masih dibawah 5 persen, karena baru anggaran perencanaan dan perjalanan yang dikeluarkan,” tandasnya.
Penulus: Melba