BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengaku keheranan, di Riau tidak ada investor yang tertarik untuk menjalankan bisnis sapi dalam skala besar. Padahal peluag untuk bisnis ini berkembang sangat memungkinkan, mengingat kebutuhan masyarakat terhadap daging sapi cukup tinggi. “Kita bukalah,” katanya.
Gubernur Riau mengarahkan para pengusaha kebun sawit untuk terlebih dahulu melakukan peternakan sapi terintegrasi, untuk memenuhi kebutuhan daging di Riau. Perwakilan perusahaan sawit besar disetiap daerah di Riau harusnya melakukan ini, untuk menjadi central ketersediaan sapi di Riau.
“Kami akan dorong ini. Bebas sebenarnya. Tidak hanya pemerintah, swasta pun boleh,” katanya.
Tidak hanya untuk pebisnis ternak sapi. Jika ada investor yang ingin menjadi jembatan masuknya kran impor juga bisa dilakukan. Namun untuk sementara, peminat yang melakukan bisnis itu memang tidak banyak, bahkan bisa dikatakan tidak ada.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Riau ingin mengarahkan masyarakat untuk melakukan peternakan sapi terintegrasi. Langkah itu yang sangat memungkinkan sekali untuk didorong. Sebab sebagian besar masyarakat Riau menggantungkan perekonomian keluarga pada pekebun sawit.
“Kalau langkah seperti ini bisa bertahan dalam waktu lama, suatu saat Riau bisa swasembada daging. Saat ini kebutuhan sapi di Riau masih bergantung pada Provinsi Lampung. Karena sejak awal mereka sudah mulai melakukan peternakan sapi terintegrasi,” tambahnya.
Dia melihat Riau juga potensi untuk melakukan hal serupa, sebab pakan untuk untuk sapi itu tersedia disetiap kebun sawit warga. Peluang ini harusya menjadi fokus Dinas Pertanian dan Peternakan, baik provinsi maupun kabupaten/kota di Riau.
Penulis: Melba
Â