BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Ketua Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAM) Riau, Al Azhar, mengutarakan rasa prihatinnya terhadap perlakukan Pemerintah Pusat kepada Riau. Sebab, dalam kasus mengisi kekosongan pejabat di Riau seolah kurang dipedulikan.
“Kita prihatin, begitu banyak posisi kunci di pemerintah daerah Riau yang menggantung. Sepanjang sejarah Provinsi Riau, belum pernah ada kejadian yang seperti ini,” katanya kepada bertuahpos.com, Sabtu (21/05/2016).
Dia mengakui sukar memahami dan memaklumi apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh elit-elit penguasa sekarang. Negara dan perangkatnya, seperti pemerintah, didirikan untuk memastikan hak-hak dan hajat hidup rakyat agar diperhatikan dan dilayani.
Pernyataan Al Azhar ini, muncul melihat begitu banyak persoalan pemerintahan di Riau yang terkesan disengajakan oleh pemerintah pusat.
“Dalam konteks di Riau, bagaimana kita bisa percaya bahwa tujuan itu bisa dipenuhi, kalau posisi kunci seperti status Plt Gubri itu saja, elit kekuasaan pusat nyaman saja mengulur-ulur waktu,” sambungnya.
Seperti dalam kasus ‘dibiarkannya’ kekosongan Ketua DPRD, dan starus Sekda Riau juga Plt Gubri. Menurutnya, kondisi seperti ini sudah kronis. Pemerintahan Riau bisa goyang jika dibiarkan dalam waktu lama.
“Untuk masalah Sekda, semoga saja proses yang berlangsung sekarang membuahkan hasil,” ujarnya.
Menurut pandangannya, tidak ada ruang bagi siapapun untuk mengulur-ulur waktu, kecuali atas nama kezaliman. Al Azhar mengomentari permasalahan ini karena sudah gerah melihat situasi yang kini membelit elit politik dan pemerintahan di Riau.
Seolah tidak ada marwah derajat Riau di mata Pemerintah Pusat. Harusnya, kata dia, Pemerintah Provinsi Riau bisa menunjukkan “taringnya” kepada Pemerintah Pusat. Terutama terkait kasus-kasus penting yang bersentuhan dengan publik.
“Siapa bilang kita ini lemah. Kalau melihat pergerakan pemerintah kita sekarang seolah memberi kesan kalau kita ikut saja. Makanya kita dipandang lemah,” katanya.
Penulis: Melba