Pekanbaru — Dewan Pendidikan Provinsi Riau menilai bahwa respon Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap keberadaan lembaga ini sangat minim. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di Riau.
Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Riau, Zulkarnain Noerdin mengatakan kehadiran Dewan Pendidikan tidak lain sebagai pengawas terhadap pelaksanaan pendidikan di daerah dalam rangka terlaksananya sistem dan tata cara lembaga pendidikan yang bermutu. Sebab itulah ada banyak catatan-catatan yang disampaikan lembaga ini kepada Pemda.
Namun demikian respon dari Pemda selama ini dinilai sangat minim. Sehingga usulan, masukan, kritik dan saran yang dilontarkan terkesan hanya dianggap angin lalu. “Kondisi seperti inilah yang dirasakan oleh Dewan Pendidikan yang ada di kabupaten/kota. Sehingga kami menilai tidak ada perbaikan terhadap peningkatan mutu pendidikan,” sebutnya.
“Bahkan dibeberapa daerah di Riau ini malah belum terbentuk Dewan Pendidikan. Padahal lembaga ini lah yang bertugas mengawas pelaksanaan pendidikan di daerah,” sebut dia.
Zulkarnain berharap Kepala Dinas Pendidikan di kabupaten/kota di Riau untuk mendorong agar Dewan Pendidikan segera dibentuk, dan melibatkan lembaga ini dalam upaya merumuskan ide atau gagasan untuk peningkatan mutu pendidikan.
“Keberadaan dewan pendidikan itu bukan lawan bertarung Kepala Dinas Pendidikan. Melainkan mintra untuk saling mengingatkan dan berbagi. Salah satu fungsi dewan pendidikan mengevaluasi, menganalisis dan memberikan masukan terhadap perbaikan pendidikan,” sebutnya.
Terkait beberapa daerah di Riau yang belum ada Dewan Pendidikan, Gubernur Riau, Syamsuar menanggapi bahwa hal itu memang sangat bergantung pada masing-masing kepala daerah (bupati/walikota)
“Saya rasa ada (Dewan Pendidikan). Tapi kadang ada yang berperan (aktif) ada juga yang tidak. Apalagi kalau komunikasinya tak baik. Sebaiknya memang Dewan Pendidikan yang lebih pro aktif. Dan berikanlah saran pendapatan suapaya bisa ditanggapi,” ujarnya. (bpc3)