BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU -Â Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari), mencatat ada sebanyak 247 titik panas, muncul di kawasan perusahaan yang sebelumnya di SP3 oleh Polda Riau, dalam kasus Karhutla.
Wakil Koordinator Jikalahari, Made Ali mengatakan, dari 15 perusahaan yang di SP3 itu terdapat kedelapan perusahaan yang menyumbang hotspot. “Ini akan jadi bukti baru, pihak kepolisian tentu saja bisa ditarik kembali dalam kasus tersebut,” katanya, Rabu (24/08/2016).
Ke delapan perusahaan itu adalah PT Sumatra Riau Lestari sebanyak 129 titik, PT Bina Duta Laksana terdapat 56 titik hotspot, PT Ruas Utama Jaya sebanyak 33 titik, PT Suntara Gajah Pati sebanyak 15 titik, PT Rimba Lazuardi sebanyak 8 titik.
Sementara PT Perawang Sukses Perkasa Industri sebanyak 5 titik dan PT Hutani Sila Lestari sebanyak 1 titik hotspot. Ke 7 perusahaan di atas adalah perusahan yang bergerak di bidang Hutan Tanaman Industri.
Satu perusahaan lagi yakni PT Perwira Abadi terdeteksi ada sebanyak 5 titik hotspot. Ke delapan perusahaan itu adalah perusahaan yang terlibat dalam kasus kebakaran hutan dan sudah masuk dalam proses hukum.
“Sebelumnya kan ada 18 perusahaan, delapan yang di SP3 kan sisanya yang sudah diproses. Harusnya ini menjadi novum dan bisa dilakukan penyelidikan lebih jauh. Jika benar terbukti titik api ada, maka harusnya bisa diproses lagi,” tambahnya.
Saat ini, tim yang diturunkan Jikalahari tengah melakukan investigasi langsung ke lokasi perusahaan tersebut untuk memastikan apakah benar hotspot tersebut adalah titik api.
Penulis: Melba