BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengakui bahwa semester I tahun 2016, kondisi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau bisa dikendalikan lebih maksimal.
“Jika dibanding dengan tahun sebelumnya, tahun 2016 ini Karhutla dan asap jauh lebih bisa dikendalikan,” katanya dalam Sosialisasi Bidang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Selasa (10/05/2016).
Melihat kondisi ini, Andi Rachman menegaskan bahwa bukan berarti kerja untuk mengatasi masalah Karhutla di Riau berhenti. Dia tetap mengintruksikan tim yang sudah dibentuk sebelumnya agar bisa terus melakukan pemantauan lebih lanjut soal masalah ini.
Termasuk melakukan pemetaan wilayah, atau kabupaten/kota yang dianggap rawan terjadinya Karhutla. “Tahun ini, Riau masuk tahun ke 19 dalam rentang waktu sejarah kebakaran hutan dan lahan, yang menyebabkan asap,” katanya.
Andi Rachman meminta bahwa sosialisasi terkait masalah Karhutla dan asap harus tetap dilakukan. Namun demikian hal tersebut tidak hanya menjadi tugas pemerintah dan aparat terkait saja. Tapi, soal Karhutla dan asap harus dilakukan sosialisasi oleh setiap orang yang peduli terhadap bencana ini.
Secara operasional, menurut dia, kinerja Pemerintah Provinsi Riau dan tim Satgas Karhutla sangat bergantung dengan informasi yang dikeluarkan oleh BMKG. Atas dasar informasi itulah peroses pengerjaan dan pemetaan masalah akan dilakukan.
Dia juga sedikit menyinggung soal audit kepatuhan yang sudah dijadikan Peraturan Gubernur pada tahun 2015 lalu. 17 perusahaan yang sebelumnya menjadi perhatian pemerintah tetap diminta untuk melakukan aksi pencegahan.
“Saat ini, kita juga sudah mendapatkan perhatian dari Badan Restorasi Gambut (BRG). tugas pertamanya juga di Riau. Ini untuk jangka panjang. Sementara kita akan bekerja untuk jangka pendek. Mereka juga akan membentuk laboratorium BRG di kepulauan meranti,” tambahnya.
Penulis: Melba