BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Ketua DPRD Riau, Septina Primawati mengatakan saat ini Riau sudah membutuhkan pasar induk.
Dikatakan Septina, jika melihat kondisi saat ini, dimana pada pukul 23.00 WIB malam, para pedagang masih berada di jalanan untuk bongkar muat barang dagangan.
“Nah, karena itu, saya melihat Riau ini membutuhkan pasar induk, dimana pasar induk ini nantinya akan menjadi pusat bongkar muat barang kebutuhan masyarakat,” terang Septina kepada bertuahpos.com, Kamis 15 Maret 2018.
Septina juga melihat hal ini sebagai pekerjaan rumah bagi Pemko Pekanbaru untuk segera menyelesaikan pembangunan pasar induk ini.
Sementara itu, Kepala BI Riau, Siti Aisyah mengatakan pasar induk penting untuk mengendalikan harga sebagai tempat penampungan sembako dari petani. Namun demikian, bukan berarti tidak punya pasar induk distribusi terganggu.
“Yang penting itu distribusinya. Riau ini sebagai daerah penampungan kebutuhan rumah tangga dari daerah lain. Kalau distribusinya bisa dijaga itu sudah sangat bagus. Pasar induk harus bisa menjaga distribusi itu,” katanya.
Siti melanjutkan, selama pasar tradisional lain di Pekanbaru bisa difungsikan untuk pasar induk, maka tidak ada masalah jika Pekanbaru tidak punya pasar induk. Tapi alangkah baiknya ada pasar induk.
Untuk pembangunan pasar induk sendiri, menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan progres pembangunan Pasar Induk saat ini telah berjalan 14 persen.
Meskipun ditemukan beberapa kendala, Ingot juga meyakinkan pembangunan Pasar Induk tidak akan tertunda seperti sebelumnya.
“Persoalan progres kemarin sempat tertunda disebabkan beberapa kendala yang sifatnya nonteknis. Seperti salah satunya pemilihan walikota, sehinga beberapa keputusan agak lambat kita ambil karena penanggung jawab sementara tidak bisa mengambil keputusan yang sifatnya prinsip,†jelas Ingot.
Ingot menambahkan, guna mempercepat pembangunan, Pemko Pekabaru telah sepakat mengambil solusi percepatan.
“Kita ambil solusinya langkah percepatan, sudah kita sepakati dalam beberapa waktu kedepan bersama jajaran melakukan skema percepatan. Sehingga Oktober 2018 sudah selesai,†tutur Ingot.
Pembangunan Pasar Induk berjalan lambat, meskipun Pemko Pekanbaru telah menandatangani kerjasama dengan kontraktor PT Agung Rafa Bonai sejak beberapa waktu lalu, progres pembangunan Pasar Induk masihlah berkisar 10 persen di akhir tahun lalu. (bpc2)