BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Selain menganggu rutinitas jadwal penerbangan, kabut asap di Riau juga menganggu kesehatan penumpang Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II. Dari informasi di posko kesehatan yang berada dekat pintu masuk terminal bandara keluhan batuk dan tenggorokan paling sering keluhkan.
Seperti yang disampaikan Petugas Posko Kesehatan diinisiasi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II di Bandara SSK II, Yuldi Mardianto. Kepada bertuahpos.com dirinya menyebutkan keluhan kesehatan yang banyak di posko didominasi batuk dan tenggorokan gatal.
“Kalau untuk yang berat belum ada. Seperti pingsan atas sesak nafas akibat asap belum,” katanya saat ditemui di posko, Jumat (11/09/2015).
Yuldi mengatakan sejauh ini keluhan kesehatan akan diperiksa dokter yang berada di klinik. “Kalau kita poskonya, dokter ada di lantai dua. Kalau memang butuh pemeriksaan lanjut diarahkan ke dokter langsung,” sebutnya.
Di posko pihaknya menyediakan masker dan obat-obatan yang bisa diminta secara cuma-cuma. “Masker, obat antibiotik dan obat flu semua gratis tidak perlu bayar,” katanya.
Untuk masker tiap harinya posko kesehatan sediakan sebanyak tujuh hingga delapan kotak, satu kotak berisi 50 masker. “Itu untuk stok, kalau rasanya perlu ditambah kita punya persediaan di gudang untuk masker,” katanya.
Jumat (11/09/2015) pagi, penerbangan di Bandara SSK II terganggu akibat kabut asap. Airport Duty Manager, Ibnu Hasan mengatakan jarak pandang yang minim membuat maskapai menunda penerbangan.
“Sampai pukul 11.00 WIB delapan penerbangan yang berangkat dan datang delayed. Belum ada satu pun yang mendarat, kalau yang terbang ada Lion Air dengan tujuan Jakarta,” katanya.
Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru merilis jarak pandang di Pekanbaru pada pagi hari hanya 500 meter. Dengan jumlah titik api di Riau hanya 11 titik, terbanyak berada di Indragiri Hulu (Inhu) enam titik, Indragiri Hilir (Inhil) tiga titik, dan Pelalawan dua titik.
Sedangkan dari pantauan papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) depan kantor Walikota Pekanbaru menunjukkan kualitas udara tidak sehat. (Riki)