BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru, Riau menemukan vaksin palsu beredar. Ada dua jenis vaksin jenis vaksin yang ditemukan, yakni Anti Tetanus Serum (ATS) dam Anti Bisa Ular (ABS).
Kepala BBPOM Pekanbaru, Indra Ginting, saat ekspos, Selasa (28/06/2016), mengatakan, dua sampel vaksin palsu tersebut akan dikirim untuk uji laboratorium ke pusat. “Sekitar tanggl 30 Juli hasilnya baru keluar,” kata Indra Ginting.
Namun lucunya, meski didampingin pihak kepolisian, penjual vaksin palsu tersebut tidak bisa ditangkap. Indra berasalan karena saat itu pihaknya datang sebagai pembeli. “Sesuai prosedur dan tata terib BBPOM, yang menjual belum bisa ditangkap. Untuk selanjutnya akan kita lakukan penyelidikan,” kata Indra.
Pihaknya mencoba melakukan penyisiran kembali, namun stok vaksin di apotek tersebut sudah habis. Terakhir, pihak BBPOM membeli sebanyak 200 vaksin dengan harga Rp400 ribu. “Stoknya sudah habis, jadi kita akan lakukan penyelidikan lebih lanjut. Tetapi untuk identitas penjual, toko dan lokasi belum bisa kita ekspos,” tandas Indra.
Polresta Pekanbaru akan mengusut temuan dua jenis vaksin palsu di Pekanbaru oleh BBPOM tersebut. Karena dikhawatirkan juga tersebar di tempat lainnya. Kapolresta Pekanbaru, AKBP Tonny Hermawan, mengatakan, pihaknya akan mendalami temuan tersebut. “Kita cari dulu sumber dan peredarannya, bisa saja sudah beredar di luas di Pekanbaru,” katanya.
Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau meminta masyarakat untuk lebih selektif. Vaksin di Puskesmas dan Posyandu dinilai sangat aman dan terjamin karena vaksin langsung dari dinas kesehatan yang disalurkan Kementerian Kesehatan.
Masyarakat diminta mewaspadai rumah sakit swasta tipe C, klinik, apotek dan praktek dokter mandiri. Dirinya tetap menyarankan agar memakai vaksin dari Puskesmas dan Posyandu.
Disarankan, bagi anak yang mendapat vaksin palsu untuk dilakukan imunisasi ulang. Karena vaksin palsu tidak memberikan dampak kekebalan tubuh seperti vaksi asli pada umumnya. Vaksin palsu berisi cairan dan antibiotik yang sangat sedikit. Efek kekebalan terhadap tidak akan terasa jika diberikan.(yan)