BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Suasana di teras Kantor Pos, Jalan Sudirman Pekanbaru selalu ramai. “Hampir tiap hari,” kata Dit, salah seorang petugas parkir di tempat tersebut. Kerumunan orang ini menghadap ke dinding mengamati setiap informasi yang terpajang di papan informasi Kantor Pos itu.
Seorang pria paruh baya mengenakan kemeja coklat bermotif garis, juga ikut nimbrung dalam kerumunan itu. Namanya Ismail, dia sedang mencari informasi lowongan pekerjaan untuk cucunya yang baru tamat kuliah.
Kata Dit, di tempat ini hampir setiap pagi selalu ramai pengunjung untuk melihat informasi terbaru tentang lowongan kerja. “Mungkin benar ya, orang susah cari kerja, makanya selalu ramai di depan papan informasi ini,” ujarnya.
Pantauan bertuahpos.com, aktifitas tersebut terjadi sejak pagi hingga menjelang siang. Sebagian didominasi oleh kaum muda laki-kali. Seperti yang diakui Safril, dia baru saja berhenti dari perusahaan otomotif sebelum lebaran kemarin. Kini dia kembali menyambangi papan pengumuman lowongan kerja di depan Kantor Pos Pusat di Pekanbaru.
Masalah tenaga kerja di Riau tentu saja sangat erat kaitannya dengan ketersediaan lapangan pekerjaan itu sendiri. Hal lain kesiapan SDM dari masyarakat. Melihat fenomena seperti ini, artinya pemerintah belum berhasil untuk mengatasi masalah pengangguran di Riau.
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pekanbaru memperkirakan bahwa jumlah penganganguran terbuka untuk tahun 2015 kemungkinan besar akan terus meningkat. Hal ini disebabkan jumlah individu yang selesai menamatkan pendidikan tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.
Angka pengangguran terbuka yang tercatat di Disnaker Kota Pekanbaru sebesar 6,65 pertesebut sebagian besar adalah individu yang masuk dalam masa produktif usia kerja. Dari hasil data yang terangkum di tahun 2013 ini, Johnny memprediksi kemungkinan besar angka pengangguran terbuka ini bertambah di tahun 2014, dan tahun 2015.
Melihat relitas ini, perebutan disektor perekonomian kedepannya juga akan tinggi. Kekawatirannya adalah, efek dari tingginya jumlah angka pengangguran ini, secara umum sudah menunjukkan bahwa tinggkat kemiskinan di Kota Pekanbaru cukup memprihatinkan.
Pertumbuhan penduduk di Riau mencapai angka 3,5 persen pertahunnya. Untuk saat ini Provinsi Riau masuk 4 besar wilayah padat penduduk di Sumatra, setelah, Medan, lampung dan Pelembang.
Menurut Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, kalau kondisi pertumbuhan penduduk di Riau tidak bisa ditekan, pembangunan inftastruktur dan sarana kesehatan serta pendidikan akan sia-sia. Sebab pertumbuhan penduduk harus diiringi dengan fasilitas sarana yang mendukung.
Dia juga khawatir, pertumbuhan penduduk Riau yang semakin meningkat akan berdampak pada peningkatan jumlah pengangguran di Riau. Dengan kata lain, pertumbuhan penduduk juga akan memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.”Kita juga minta agar pusat, gencarlah mensosialisasikan program keluarga berencana,” tambahnya.
Penulis: Melba