BERTUAHPOS.COM, BUKITTINGGI – Berhasil menggerakkan masyarakat di bidang pembangunan lingkungan di Kelurahan Kubu Gulai Banca, Kecamatan Mandingin Koto Selayan (MKS), Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat diganjar prestasi terbaik di Sumatera Barat.
Selain itu, dari sisi kinerja anggota, administrasi, sosialisasi program ke masyarakat, pemberdayaan ekonomi pelaku usaha kecil menengah, serta hubungan kerja antar pengurus juga dinilai baik.
Ketua LPM Kelurahan Kubu Gulai Banca, Yontrimansyah, mengaku sangat bangga dengan prestasi yang didapat. Dia mengakui prestasi itu diraih berkat kerjasama semua pihak. Mulai dari RT, RW, Bundo Kandung, Pemuda, Tokoh Masyarakat serta kelurahan.
“Ini prestasi masyarakat Kelurahan Kubu Gulai Banca. Berkat kerjasama dan kerja nyata semua elemen dimasyarakat kita berhasil mendapatkan penghargaan terbaik tingkat Sumatera Barat. Penghargaan ini kita persembahkan untuk masyarakat kita, semoga bisa kita pertahankan,” pinta Yontrimansyah, usai menerima penghargaan dari Gubernur Sumatera Barat.
Disampaikan tokoh muda masyarakat Bukittinggi ini, LPM dinilai berhasil menggerakkan masyarakat untuk perperan serta dalam mewujudkan pembangunan dilingkungan Kelurahan. Berbagai capaian dibidang pembangunan fisik sudah terwujud dan dapat dirasakan masyarakat kelurahan seperti Kantor Posyandu, Balai Pemuda dan tempat pembinaan orang tua asuh.
“Kedepan kita akan terus meningkatkan capaian pembangunan fisik, seperti kita akan buat kantor untuk RT dan RW di kelurahan. Kalau ini terwujud, maka ini akan menjadi mode bagi kelurahan lainnya di Bukittinggi,” jelas Yontrimansyah, yang kini juga dipercaya menjabat Wakil Ketua DPRD Bukittinggi itu.
Sementara dibidang administrasi, LPM Kubu Gulai Banca, sebut Yontrimansyah, juga memiliki kelengkapan dalam menyusun perencanaan pembangunan di kelurahan. Kemudian juga LPM, berhasil memberdayakan masyarakat dibidang ekonomi, seperti UMKM, UKM dan IKM.
“Kita punya banyak masyarakat pelaku UKM, UMKM dan IKM seperti, rancang bordir, kemudian mengolah pupuk kompos dari kotoran Kuda. Kedepan, kita akan buat kampung kuliner, dikelurahan ini,” sebut mantan aktivis pentolan tahun 90an ini. (khatik)