BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru menemukan pangkalan yang sudah dicabut izinnya tetapi masih menyuplai gas subsidi dari agen.
Terkait hal tersebut, kalangan DPRD Pekanbaru mengatakan bahwa terjadinya hal tersebut akibat dari kurangnya pengawasan Disperindag terhadap agen maupun pangkalan yang ada di Pekanbaru.
“Kita menilai bahwa ini merupakan kelalaian dari Disperindag karena kurangnya pengawasan untuk para agen dan pangkalan gas elpiji di Pekanbaru,” ujar Anggota DPRD Pekanbaru Roem Diani Dewi kepada bertuahpos.com, Rabu (19/8/2015).
Seharusnya, Disperindag dan Pertamina harus bisa saling berkordinasi untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, pendataan ulang untuk pangkalan dan agen di Pekanbaru diperlukan agar tidak ada yang bermain dalam penyaluran elpiji.
“Saya menilai bahwa disperindag tidak punya data valid berapa pangkalan dan agen di Pekanbaru. Kita juga melihat bahwa dalam kasus ini disperindag jadi kecolongan,” katanya lagi.
Jika memang ada yang melakukan permainan, lanjut Politisi PKS tersebut, beri sanksi yang tegas kepada pangkalan maupun agen elpiji tersebut serta pengawasan lebih ditingkatkan lagi.
Â
“Ini terjadi karena ada kelemahan, maka terjadi kebocoran seperti ini. Mereka sempat menghebohkan ada 20 pangkalan yang di tutup. Masyarakat jangan hanya diberi angin segarlah lagi,” pungkasya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperindag Pekanbaru Mas Irba H Sulaiman mengaku heran dengan ada pangkalan yang sudah ditutup, tetapi masih menerima distribusi gas elpiji 3 kg.
Irba membeberkan dua pangkalan tersebut antara lain Barokah yang beralamat di Senapelan. Sebelumnya pada tahun 2014 sudah dicabut izin akibat menyalahi penjualan gas 3 kg, namun ternyata masih mendapat suplai agen sebanyak 3640 tabung tiap bulan.
Selanjutnya pangkalan bernama Indah Purnama yang berlokasi di Tenayan Raya juga sama. Meski sudah dicabut izin pangkalannya, masih tetap mendapat jatah elpiji dari agen.
“Tentu, pengawasan diperketat, tidak boleh pangkalan yang sudah dicabut izinnya masih disuplai. Sanksi kita tegas. Kalau agen yang bermain, agennya yang kita kejar,” kata Irba. (iqbal)